Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Panas Reda, Depresi Tropis Muncul

Kompas.com - 09/07/2010, 04:21 WIB

New York, Kamis - Gelombang panas yang melanda wilayah pesisir timur Amerika Serikat mulai mereda. Akan tetapi, tingkat kelembaban masih tinggi sehingga masih menimbulkan ketidaknyamanan.

Badan Cuaca Nasional AS, Kamis (8/7), memperkirakan cuaca di segenap wilayah timur tidak akan sepanas dua hari terakhir. Suhu udara mencapai titik tertinggi 39,45 derajat celsius pada Selasa.

Di bagian lain AS, terpantau pembentukan depresi tropis di Teluk Meksiko. Depresi tropis itu bisa berkembang menjadi badai yang bisa menghambat upaya untuk membendung dan membersihkan tumpahan minyak BP.

Peringatan badai tropis telah dikeluarkan di wilayah selatan AS, terutama Texas, dan di timur laut Meksiko. Pengamat cuaca AS memperkirakan, sistem depresi tropis itu akan memotong melalui Teluk Meksiko sepanjang jalur yang sama yang dilalui topan Alex pada pekan lalu. Diperkirakan depresi menghantam pesisir AS dan Meksiko pada Kamis malam waktu setempat.

”Masih mungkin terjadi sedikit peningkatan dan depresi itu bisa menjadi badai tropis sebelum bergerak ke darat nanti,” sebut Pusat Topan Nasional AS.

Pada sekitar pukul 13.00 WIB, depresi tropis terdeteksi sekitar 340 kilometer tenggara Brownsville, Texas, membawa angin berkecepatan hingga 55 kilometer per jam. Depresi itu bergerak dengan kecepatan 22 kilometer per jam ke arah barat laut.

Meskipun berjarak 800 kilometer dari lokasi tumpahan minyak BP, depresi tropis itu bisa menimbulkan gelombang laut besar yang dapat menghambat upaya pembersihan di sepanjang pesisir Teluk Meksiko.

Pekan lalu, topan Alex menyebabkan penghentian upaya pembersihan tumpahan minyak selama lima hari. Gelombang tinggi di Teluk Meksiko meredupkan harapan untuk mengerahkan kapal ketiga yang bisa membantu membendung tumpahan minyak agar tidak mengalir ke pesisir Louisiana.

Level tertinggi

Dari Meksiko dilaporkan, permukaan air bendungan di sepanjang perbatasan Texas-Meksiko naik hingga ke level tertinggi sejak tahun 1974 setelah hujan berhari-hari. Otoritas terpaksa menutup dua penyeberangan di perbatasan, Rabu, mengalirkan air ke sungai-sungai, dan mengevakuasi puluhan ribu warga dari rumah mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com