Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pengasingan Dalai Lama ke Dunia

Kompas.com - 07/07/2010, 04:51 WIB

DHARAMSALA, KOMPAS.com - Pemimpin Buddhisme dari Tibet, Dalai Lama, merayakan ulang tahun ke-75, Selasa (6/7/2010). Perayaan dipusatkan di Dharamsala, India utara, yang menjadi tempat pengungsian Dalai Lama dan warga Tibet yang menolak pendudukan militer China tahun 1959.

Dalai Lama memberikan pidato di hadapan 50.000 pengikut yang merayakan ulang tahunnya di Kuil Mac Leod Ganj di kaki Pegunungan Himalaya.

Massa membawa poster dan foto yang menampilkan Dalai Lama sebagai bocah, remaja, pria dewasa, dan lanjut usia, sebagai simbol perlawanan Tibet terhadap China.

”Saya mengingat masa lalu dan tidak ada waktu yang dihabiskan percuma hingga kini. Hingga kini saya menghabiskan waktu untuk studi Buddhisme yang memberikan kedamaian batin, kebahagiaan, dan kesehatan,” ujar Dalai Lama.

Dalai Lama mengatakan bahwa dirinya memahami para pengikut di Tibet tidak dapat merayakan karena mereka khawatir mendapat tekanan dari aparat Pemerintah China. Dia mengingatkan massa untuk menjaga kesehatan karena mereka berkumpul di lapangan saat hujan deras menerpa.

Memasuki usia pensiun bagi orang kebanyakan, Dalai Lama justru semakin sibuk keliling dunia. Perjalanan tersebut kerap menimbulkan reaksi keras China yang mengecam negara pemberi visa bagi Dalai Lama.

Selama dua belas bulan terakhir ini, Dalai Lama sudah mengunjungi Perancis, Swiss, Republik Ceko, Jerman, Polandia, Amerika Serikat (dua kali), Taiwan, dan terakhir kali ke Jepang.

Dalai Lama memberikan pelbagai ceramah dan ajaran Buddhisme di seluruh dunia. Ajaran Buddhisme Tibet sempat menjadi aliran utama agama Buddha di Asia Timur yang mencakup China, Jepang, Mongolia, dan Korea. Bahkan, sebuah republik berpenduduk beragama Buddha masih tersisa di Eropa, yakni di Kalmikia, salah satu negara bagian bekas Uni Soviet.

Tibet-Muara Jambi

Hendwi, seorang aktivis Buddhis dari kelompok Kajian Suwarna Dwipa Muara Jambi (SudiMuja) Jakarta, mengatakan, Dalai Lama mengamalkan ajaran Buddhisme yang berakar dari Sumatera.

”Beliau mengakui bahwa ajaran yang berkembang dan ada di Tibet sejak seribu tahun terakhir datang dari Sumatera. Lebih tepatnya dari Muara Jambi, Kerajaan Melayu yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Kompleks Muara Jambi secara fisik memiliki kemiripan dengan Nalanda, salah satu universitas tertua di dunia yang menjadi pusat studi lanjut Buddhisme setelah belajar di Sumatera,” ujar Hendwi.

Menurut dia, pengasingan Dalai Lama justru memicu pusat studi Buddha di seluruh dunia, termasuk di dunia Barat. Salah satu pusat studi adalah Nalanda Centre di California, Amerika Serikat, yang dipimpin Robert Thurman, ayah dari aktris Umma Thurman.

Sedangkan di National University of Singapore (NUS), turut didirikan Nalanda Centre. Lembaga itu mengkaji kaitan Nalanda dengan Muara Jambi dan Asia Tenggara pada era Buddhisme masa lalu serta kini. (AFP/AP/ONG)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com