Libya Pulangkan 160 Tahanan Niger

TRIPOLI, KOMPAS.com - Libya, Senin (5/7), membolehkan lebih dari 260 tawanan dari tetangganya Niger pulang ke negara mereka, demikian dilaporkan kantor berita resmi Libya, Jana.

Beberapa organisasi internasional mengecam Libya karena apa yang mereka katakan sebagai perlakuan keras negara itu terhadap warga negara Afrika lain yang akhirnya masuk dalam tahanan Libya sebagai tawanan atau imigran gelap. Bulan lalu, Libya menandatangani perjanjian mengenai kerja sama pengadilan dengan junta militer yang memerintah Niger, yang merupakan pengekspor besar uranium.

"Seratus-sebelas tawanan dari Niger telah meninggalkan bandara Metigua (di luar Tripoli), pagi hari ini untuk pulang ke negara mereka berdasarkan perjanjian kerja sama pengadilan antara kedua negara," kata Yana.

Seorang pejabat Libya, seperti dikutip Jana, mengatakan bahwa 150 tawanan lain dari Niger meninggalkan Libya Senin malam. "Ada tawanan lagi dari Niger di penjara-penjara Libya yang akan dipulangkan ketika prosedur yang dibutuhkan telah lengkap," tambah pejabat yang tak disebut namanya itu, seperti dikutip Jana.

Kantor berita itu tidak memberikan perincian lagi dan tidak menyebutkan bagaimana nasib 12 warga Niger yang sedang menunggu eksekusi di Libya.