Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukim Yahudi Desak Netanyahu

Kompas.com - 02/07/2010, 15:59 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com - Para pemukim Yahudi, Jumat (2/7), mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membangun kembali permukiman di Tepi Barat begitu pembekuan sementara berakhir September.

Untuk itu mereka menggelar kampanye bertema "Janji adalah janji" yang dilakukan menjelang pertemuan antara Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. "Netanyahu akan mengunjungi Washington pekan depan dan mungkin menghadapi desakan di sana yang menuntut ia memperpanjang pembekuan itu," kata sebuah pernyataan dari Dewan Yesha, yang mewakili para pemukim Yahudi.

AS telah berusaha selama beberapa bulan untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina yang terhenti  setelah Israel menyerang Gaza pada Desember 2008. Palestina menolak melakukan perundingan langsung dengan Israel tanpa pembekuan total pembangunan permukiman termasuk di Jerusalem timur.

Israel November lalu memberlakukan penghentian 10 bulan pembangunan permukiman baru, tetapi tidakan itu ditolak  Palestina sebagai tidak cukup karena tidak termasuk di Jerusalem timur, di mana terdapat gedung-gedung publik dan proyek-proyek yang sedang dalam penyelesaian.

Palestina sejak itu setuju perundingan tidak langsung empat bulan yang juga akan berakhir September. Pembicaraan-pembicaraan itu tidak mungkin menghasilkan perundingan langsung sebagai mana Israel dan Amerika Serikat inginkan,  tanpa ada pembekuan lebih jauh.

Netanyahu berulang-ulang  mengatakan pembangunan akan dimulai lagi pada akhir periode itu dan para pemukim mengatakan tujuan mereka adalah agar dia memegang janjinya. "Perdana menteri itu dan mayoritas menteri pemerintah mengatakan secara tegas bahwa pembekuan itu tidak akan diperpanjang," kata ketua Yesha, Danny Dayan. Poster-poster kampanye  menunjukkan kutipan pernyataan Netanyahu dan menteri-menterinya yang berjanji akan memulai kembali pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com