Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Noriega Tersangkut Kasus Pencucian Uang

Kompas.com - 01/07/2010, 03:23 WIB

paris, rabu - Mantan diktator Panama, Manuel Noriega (76), kini tengah mengalami nasib buruk. Setelah mendekam di penjara Amerika selama 18 tahun, kini dia diseret lagi ke meja hijau di Paris, Perancis, karena diduga tersangkut kasus pencucian uang hasil suap kartel narkoba Kolombia.

Ia membela diri di Pengadilan Paris, Selasa (29/6). Menurut dia, tuduhan itu tidak benar. Pengadilan terhadap dirinya merupakan hasil ”konspirasi” AS. Uang di bank Paris bukan hasil suap seperti disangka jaksa, tetapi hasil dari bisnis pribadi dan keluarga, termasuk dari toko bebas bea di bandara Panama City dan dari Central Intelligence Agency (CIA), AS.

Noriega diduga telah menyetor sejumlah 2,5 juta euro atau 2,8 juta dollar AS ke sebuah bank di Paris pada tahun 1980-an, serta menggunakan dana gelap untuk membeli apartemen mewah di Paris. Istrinya, Felicidad, telah dihukum secara in absentia pada tahun 1999 karena memiliki rekening berisi 3 juta euro di sebuah bank di Paris.

Jika terbukti bersalah, Noriega terancam 10 tahun penjara. Padahal, sebelum diadili di Paris, dia sudah dipenjara selama 18 tahun sejak 1992 di Miami, Florida, AS, dengan dakwaan pencucian uang, pemerasan, dan perdagangan narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba) dari kartel Kolombia.

Sebenarnya dalam kasus di AS itu ia dijatuhi hukuman 40 tahun penjara. Karena berkelakuan baik, masa tahanan dipotong menjadi hanya 18 tahun. Pada 26 April lalu, dia diekstradisi dari AS untuk menghadapi pengadilan kasus serupa di Paris.

Noriega, yang pernah mendapat penghargaan Legion d’Honneur pada tahun 1980-an oleh Presiden Perancis Francois Mitterrand, berbicara dengan suara menggelegar di pengadilan. Ia mengungkap tentang sejarah pengadilan Panama, geopolitik, dan biografi dirinya sendiri. Ia mengatakan, dirinya berperan besar sebagai mediator dalam penyelesaian konflik di Kuba, Nikaragua, dan Iran. Setelah menjabat sebagai Kepala Angkatan Bersenjata Panama, Noriega bertekad memerangi narkoba.

”Saya berupaya keras memerangi rantai perdagangan narkoba. Langkah saya itu dipuji oleh AS dan Interpol,” katanya.

Hubungan Noriega dengan AS, termasuk CIA, sangat baik. Namun, katanya, AS kemudian berbalik melawannya ketika ia menolak berpartisipasi dalam rencana AS mengusir Sandinista di Nikaragua. Pengacara Noriega, Oliver Metzner, mengatakan, kliennya telah dikhianati otoritas AS selama bertahun-tahun.

Noriega memerintah Panama pada tahun 1983-1989. Dalam sidang di Paris, Selasa, hakim Agnes Quantin mengajukan sejumlah pertanyaan terkait dana di bank. Pengacara Noriega menjelaskan, uang itu hasil dari bisnis halal, bukan dari kartel narkoba. (AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com