Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Menolak Bebaskan Gilad Shalit

Kompas.com - 29/06/2010, 14:13 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Pemimpin Hamas di pengasingan Khaled Meshaal mengulangi penolakan kelompok Islam Palestina itu untuk membebaskan prajurit Israel, Gilad Shalit, yang ditangkap empat tahun lalu, dan mengancam untuk menangkap tentara Israel lagi.

"Gilad Shalit tidak akan sendiri. Kami akan terus menangkap prajurit dan perwira musuh hingga mereka membebaskan semua tawanan kami. Ini pesan saya," tegas Meshaal dalam pidato di Damaskus, tempat ia tinggal.

Ia berbicara satu hari setelah ribuan warga Israel memulai 12 hari unjuk rasa untuk mendukung Shalit dan menekan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk mencapai perjanjian pertukaran tawanan dengan Hamas, yang menahan prajurit Israel itu di sebuah tempat rahasia sejak 25 Juni 2006.

"Israel hanya mengerti bahasa kekerasan. Saudara-saudara kami akan berhasil mengulangi pengalaman melakukan penangkapan serdadu Zionis," ujar Meshaal.

Pemimpin politik Hamas itu menuduh para pemimpin Israel telah merintangi pertukaran tawanan dan kembali ke proposalnya di bawah tekanan dari pemerintah AS.

"Kami telah memberitahu perantara bahwa kami ingin memulai lagi pembicaraan tidak langsung (untuk pertukaran tawanan), tapi kami tidak akan menurunkan tawaran kami."

"Shalit tidak akan dibebaskan hingga Benjamin Netanyahu setuju untuk benar-benar menanggapi tuntutan kami," tambah Meshaal.

Hamas, yang memerintah Jalur Gaza sejak 2007, menginginkan ratusan tawanan Palestina dibebaskan sebagai pertukaran bagi Shalit, termasuk sejumlah gerilyawan penting yang bertanggung jawab atas serangan-serangan mematikan. Sekitar 8.000 warga Palestina sekarang ini dipenjarakan di Israel.

Pembicaraan bagi pertukaran tawanan yang diadakan melalui penengah Mesir dan Jerman macet akhir tahun lalu ketika Israel membuat tawaran yang mana Hamas belum menanggapinya secara resmi.

Pada Minggu, surat kabar Israel mengungkapkan perincian baru usulan yang mereka katakan telah dibocorkan pemerintah, termasuk keinginannya untuk membebaskan gerilyawan-gerilyawan yang terlibat dalam serangan-serangan yang menewaskan 600 warga Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com