Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Ancam Tangkap Tentara Israel Lagi

Kompas.com - 28/06/2010, 20:52 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Pemimpin Hamas di pengasingan, Khaled Meshaal, Senin (28/6/2010), mengulangi penolakan kelompok itu untuk membebaskan tentara Israel, Gilad Shalit, yang ditahan empat tahun lalu. Mereka malah mengancam akan menangkap lebih banyak tentara Israel lagi.

"Gilad Shalit tidak akan sendirian. Kami akan terus menangkap prajurit dan perwira musuh sampai (Israel) membebaskan semua tahanan kami. Ini pesan saya," kata Meshaal dalam sebuah pidato di Damaskus, tempat tinggalnya.

Dia berbicara sehari setelah ribuan orang Israel memulai pawai 12 hari untuk mendukung Shalit dalam upaya menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas, yang telah menahan tentara itu di sebuah lokasi rahasia sejak 25 Juni 2006. "Israel hanya mengerti bahasa kekerasan. Saudara-saudara kami... akan berhasil mengulangi pengalaman menangkap tentara Zionis," kata Meshaal seperti dilansir AFP.

"Kami mengatakan kepada para mediator bahwa kami ingin melanjutkan negosiasi (tidak langsung bagi pertukaran tahanan), tapi kami tidak akan menghentikan klaim kami. Shalit tidak akan dibebaskan sampai Benjamin Netanyahu setuju untuk merespons tuntutan kami," kata Meshaal.

Hamas, yang telah memerintah Jalur Gaza sejak tahun 2007, ingin agar ratusan tahanan Palestina dibebaskan sebagai pertukaran dengan Shalit, termasuk sejumlah militan yang bertanggung jawab atas serangan mematikan. Sekitar 8.000 warga Palestina sedang dipenjara di Israel. Negosiasi bagi pertukaran tawanan yang dilakukan melalui mediator Mesir dan Jerman itu mogok akhir tahun lalu ketika Israel membuat tawaran yang belum ditanggapi Hamas secara resmi.

Hari Minggu, surat kabar Israel mengungkapkan rincian baru tentang proposal yang menurut mereka dibocorkan oleh pemerintah, termasuk kesediaan Israel untuk melepaskan militan yang terlibat dalam serangan yang menewaskan 600 orang Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com