Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinis Mabuk Sebabkan Kecelakan Kereta

Kompas.com - 25/06/2010, 17:26 WIB

BRAZZAVILLE, KOMPAS.com - Masinis mabuk menjadi penyebab kecelakaan kereta api yang menewaskan puluhan orang serta melukai ratusan orang lainnya di Republik Kongo. Masinis itu memacu kereta melebih kecepatan normal. Akibatnya kereta terjungkal ke jurang.

Menteri Transportasi Kongo, Isidore Mvouba, mengemukakan hal itu, Kamis waktu setempat, dan menepis anggapan bahwa rel kereta yang rusak menjadi sebab kecelakaan.

Mvouba juga mengumumkan, jumlah korban tewas 55 orang. Ia merevisi pengumuman dari media milik negara yang menyebut 76 orang tewas akibat kecelakaan kereta di jalur antara kota pesisir pantai Pointe-Noire dan ibu kota Brazzaville itu. "Berdasarkan hasil penyelidikan awal, masinis saat tu dalam keadaan mabuk dan kecelakaan terjadi karena kelebihan kecepatan," kata Mvouba dalam jumpa wartawan di Brazzaville.

"Di lokasi kejadian, rel dalam keadaan normal dan kereta api juga berfungsi dengan benar," tambahnya.

Pemerintah awalnya mengatakan 48 orang meninggal dan sekitar 700 orang terluka.

Kurangnya ruas jalan yang menghubungkan sejumlah kota besar menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang sukai orang Kongo dan kerap kali gerbong terisi melebihi kapasitas. Sekitar 50 orang tewas di jalur yang sama tahun 2001, korban sebagain besar terbakar, saat dua kereta api bertabrakan di Mvougounti sekitar 75 kilometer timur dari Pointe-Noire. Tahun 1991, sekitar 100 orang meninggal ketika kereta penumpang menabrak kereta kargo, juga di Mvougounti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com