Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir China Semakin Meluas

Kompas.com - 21/06/2010, 04:10 WIB

Beijing, Minggu - Banjir yang melanda wilayah selatan China semakin meluas dan telah menewaskan 132 orang, serta memaksa 860.000 warga untuk mengungsi dari tempat tinggal mereka. Banjir diperkirakan berpotensi terus meluas karena beberapa badai diperkirakan akan melanda wilayah itu.

Kementerian Sumber Daya Air China, Minggu (20/6), mengungkapkan, sebanyak 86 orang dilaporkan hilang dan lebih dari 10 juta orang terkena dampaknya, sejak hujan sangat lebat mulai melanda wilayah itu, 13 Juni.

Kemarin, jumlah korban tewas telah bertambah lagi dari yang sebelumnya 90 orang pada Sabtu. Akan tetapi, jumlah warga yang terpaksa mengungsi lebih rendah dari perkiraan sehari sebelumnya, yaitu 1,4 juta orang.

China setiap tahun menghadapi bencana banjir di sepanjang sungai utama Yangtze dan sungai-sungai lainnya. Akan tetapi, tahun ini banjir sangat hebat, menyebar di sembilan provinsi dan wilayah-wilayah di bagian selatan dan sepanjang pantai timur.

Kementerian itu menyampaikan, 68.000 rumah hancur dan kerugian ekonomi mencapai 14,5 miliar yuan (sekitar Rp 20 triliun). Namun, bencana itu diperkirakan belum akan berakhir karena menurut biro meteorologi, badai lainnya diperkirakan akan terjadi pada Minggu malam hingga Senin (21/6).

Tinggi permukaan air naik melebihi batas aman di puluhan sungai, termasuk Sungai Pearl di jantung industrial China, Guangdong.

Badai kuat beberapa waktu lalu telah meruntuhkan sejumlah tempat penampungan air, membuat banyak sungai meluap, serta mengakibatkan longsor, kerusakan jalan-jalan raya, serta pemutusan listrik.

Banjir terburuk yang melanda China itu merupakan kebalikan dari tahun sebelumnya, di mana wilayah-wilayah Yunnan, Guizhou, dan Guangxi dilanda kekeringan yang parah, yang mengakibatkan jutaan orang kesulitan mendapatkan air minum, serta menghancurkan 535.500 hektar lahan pertanian siap panen.

Langkah pencegahan

Kantor Kontrol Banjir dan Markas Besar Bantuan Kekeringan (SFCDRH) kemarin mendesak pemerintah-pemerintah lokal untuk mendorong langkah-langkah antibanjir, untuk meminimalkan kerugian.

Xinhua melaporkan, SFCDRH dan Kementerian Sumber Daya Air telah mengerahkan tiga tim pakar ke provinsi-provinsi Guizhou, Zhejiang, dan kota Chingqing untuk membantu pemerintah lokal memerangi banjir.

Otoritas China telah meningkatkan tingkat respons darurat mereka dari tingkat empat ke tingkat tiga, sementara aktivitas pertolongan dan pengendalian banjir terus dilakukan.

Kantor berita Xinhua melaporkan, akibat banjir, puluhan perjalanan kereta api dihentikan, termasuk 18 perjalanan kereta api dari Shanghai yang dibatalkan, Sabtu. Akibatnya, 20.000 penumpang tertahan. Hari Minggu, tujuh perjalanan kereta api juga ditunda. Adapun perjalanan kereta api dari Beijing ke Fuzhou di Provinsi Fujian juga tidak diperbolehkan pergi, Sabtu.(AP/AFP/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com