Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vuvuzela Jadi Lengkingan Tangis

Kompas.com - 17/06/2010, 03:40 WIB

PRETORIA, KOMPAS.com - Raungan Vuvuzela yang memekakkan Stadion Loftus Versfeld, Rabu (16/6/2010), tiba-tiba menjadi lengkingan tangis. Raungannya tak lagi mencerminkan kegembiraan, melainkan kepedihan yang dalam.

Itu karena tuan rumah Afsel kalah 0-3 dan terancam tersingkir lebih awal dari Piala Dunia 2010. Ribuan suporter Afsel memang masih meniup Vuvezela di jalan-jalan setelah pulang dari stadion. Namun, mereka meniupnya dengan rasa kecewa dan sedih. Tak ada pula tarian khas dari warga Afsel. Mereka seolah lupa akan gerakan spontan seperti saat merayakan sesuatu.

Kota Pretoria yang tadinya seperti diserang lebah karena raungan Vuvezela, kini seperti dikuasai lagu blues yang meratap dan menyayat hati. Vuvuzela telah meniupkan setengah kematian "Bafana Bafana" di Piala Dunia. Tak ada senyum, apalagi tawa. Tak ada pula canda, apalagi puja-puja. Yang ada duka yang meledak di Pretoria dan menyebar ke seantero negara. Piala Dunia mungkin hanya akan menjadi pesta orang asing, jika Afsel tak mampu mengalahkan Perancis di partai terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com