Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Akan Hentikan Militan Kampus

Kompas.com - 16/06/2010, 18:48 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia akan mendaftarkan sejumlah universitas untuk menghentikan Islam militan menggunakan kampus sebagai pusat perekrutan bagi perlawanan berdarah mereka.

Deputi Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, kepolisian akan mengadakan pertemuan khusus dengan sejumlah universitas setelah 10 orang asing dideportasi karena mencoba merekrut mahasiswa Malaysia untuk berjihad di negara asing. Kelompok militan tersebut ditahan awal tahun ini karena mencoba untuk menghidupkan kembali kelompok terorisme Asia Tenggara, Jemaah Islamiyah (JI), dengan menarik anggota-anggota baru dari sejumlah universitas Malaysia.

Organisasi tersebut telah dikaitkan dengan Al Qaeda dan disalahkan karena serangan besar di kawasan tersebut, termasuk bom di Bali tahun 2002. "Rapat khusus dilaksanakan, akan mendiskusikan bentuk kerja sama yang bisa diterima oleh seluruh pihak untuk meredam tren tidak sehat ini yang bisa memengaruhi keamanan nasional," kata Muhyiddin kepada wartawan kantor berita Bernama, Selasa malam.

"Kepolisian memiliki banyak informasi dan mengetahui pergerakan mereka. Jadi, kerja sama dengan seluruh pihak sangat penting untuk menjaga keamanan nasional," tambah Muhyiddin yang juga menjabat menteri pendidikan.

Kepala Kepolisian Malaysia Musa Hassan mengatakan, dua universitas telah dimonitor dan beberapa mahasiswa lokal maupun asing asal Timur Tengah dan Afrika yang menyebarkan ideologi jihad, menurut laporan New Straits Times, Rabu. "Tindakan akan diambil bila mereka (orang asing) melewati batas," ucap Musa kepada wartawan koran tersebut, tanpa membeberkan nama universitasnya. Kepala kepolisian tidak bisa dihubungi untuk diminta komentarnya.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein, Selasa, mengonfirmasi adanya sejumlah kelompok militan beragama dan non-Islam beroperasi di dalam negerinya. Ia mengatakan, kelompok militan tersebut menggunakan Malaysia sebagai tempat untuk transaksi finansial, berbagi informasi, dan merekrut anggota baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com