Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Mengatakan Sangat Prihatin

Kompas.com - 14/06/2010, 15:20 WIB

LUKSEMBURG, KOMPAS.com — Ketua Bidang Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, Senin (14/6/2010), mengatakan sangat prihatin terhadap kerusuhan yang terjadi di Kirgistan dan menyerukan perlunya gerakan untuk membentuk pemerintah yang stabil.

Ashton, yang berbicara dengan para wartawan pada saat dia tiba untuk melakukan pertemuan dengan menteri-menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg, mengatakan bahwa dia telah menyinggung masalah ini dengan para perwakilan khusus Uni Eropa untuk Asia Tengah, Pierre Morel.

"Morel akan segera kembali ke wilayahnya untuk mencari tahu bagaimana Uni Eropa bisa membantu bentrokan antarsuku di negara tersebut," katanya.

Ashton mengatakan, dirinya sangat cemas mengenai bentrokan-bentrokan di Kirgistan selama akhir pekan ini, yang menyebabkan 117 orang tewas pada saat pemerintah sementara sedang berjuang untuk mengendalikan bentrokan etnis sejak berakhirnya era Uni Sovyet itu.

Uzbekistan mengatakan, lebih dari 80.000 etnis Uzbekistan, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah menyelamatkan diri dari pertempuran itu dan kini ditampung di tenda-tenda yang segera didirikan di sepanjang perbatasan.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) memperingatkan terjadinya krisis kemanusiaan yang makin gawat.

Ashton mengatakan, pihaknya berpendapat, sangat penting bagi semua pihak untuk bergerak dengan cara mereka merancang upaya membentuk pemerintah yang stabil.

Pemerintah sementara telah berjuang untuk memberlakukan tatanan sejak mengambil alih kekuasaan dalam kerusuhan mematikan yang menumbangkan Presiden Kurmanbek Bakiyev pada April.

Para pemimpin mancanegara sejak itu telah memperingatkan risiko adanya perang sipil di negara yang strategis itu, yang menjadi penampung pangkalan udara Amerika Serikat di luar ibu kota Bishkek dan pangkalan militer Rusia.

Bakiyev, yang kini tinggal di pengasingan di Belarus, dicopot karena dianggap tidak tahu malu berkaitan dengan adanya isyarat bahwa dia terlibat dalam kerusuhan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com