Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM India Janji Perbaiki HAM

Kompas.com - 08/06/2010, 03:16 WIB

SRINAGAR, KOMPAS.com - Pasukan India diperintahkan dengan tegas untuk menghormati hak asasi manusia (HAM) di Kashmir, kata Perdana Menteri Manmohan Singh, Senin (7/6/2010), ketika mengunjungi wilayah yang disengketakan itu.        Singh tiba di Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, dalam kunjungan dua hari untuk meninjau situasi keamanan dan proyek-proyek pembangunan. Ia juga mengadakan pertemuan dengan para politikus pro-India.        Separatis garis keras menyerukan pemogokan umum untuk memprotes kunjungan Singh itu, yang dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan sejak pembunuhan tiga muslim pada April oleh militer. Pemogokan itu telah membuat tutup toko, kantor dan bank di Srinagar dan kota-kota lain di lembah Kashmir yang berpenduduk mayoritas muslim. "Pasukan keamanan di Jammu dan Kashmir diperintahkan dengan tegas untuk menghormati hak asasi penduduk sipil," kata Singh pada sebuah konferensi universitas.        "Kami akan bertindak untuk mengatasi kekurangan dalam pelaksanaan instruksi itu," kata Singh, yang mendapat sambutan dari hadirin.        Gerilyawan yang menentang kekuasaan India di Kashmir berusaha mengacaukan even-even tingkat tinggi di masa silam dengan melancarkan serangan-serangan, termasuk bom mobil.        Jalan yang menuju tempat pertemuan di Srinagar itu ditutup, dan ribuan prajurit dan pasukan paramiliter ditempatkan di daerah itu.        Singh mengatakan, New Delhi siap mengadakan perundingan dengan warga Kashmir yang menentang kekerasan. Pernyataannya itu menunjuk pada separatis moderat yang melakukan sejumlah babak perundingan dengan New Delhi di masa silam namun menolak negosiasi lebih lanjut sampai aturan keamanan ketat dicabut, pasukan ditarik dari daerah sipil dan hak asasi manusia dihormati.        Singh juga mengatakan, perundingan berarti dengan Islamabad hanya bisa berlangsung bila Pakistan tidak membiarkan wilayahnya digunakan untuk aksi-aksi teror terhadap India.        Kekerasan di Kashmir turun setelah India dan Pakistan meluncurkan proses perdamaian yang bergerak lambat untuk menyelesaikan masa depan wilayah tersebut.        Perbatasan de fakto memisahkan Kashmir antara India dan Pakistan, dua negara berkekuatan nuklir yang mengklaim secara keseluruhan wilayah itu.        Dua dari tiga perang antara kedua negara itu meletus karena masalah Kashmir, satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslim di India yang penduduknya beragama Hindu.        Lebih dari 47.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan -- tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.       

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com