JAKARTA, KOMPAS.com - Negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) sepakat akan meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakan penyerangan yang dilakukan terhadap kapal Mavi Marmara pada 31 Mei lalu. Kapal ini berisi relawan-relawan yang mayoritas berasal dari negara anggota OKI untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan ini merupakan salah satu dari lima poin kesepakatan negara-negara OKI pascapenyerangan Israel. Empat poin lainnya adalah memastikan pulangnya seluruh relawan dari seluruh negara, perlunya pencabutan blokade yang dinilai ilegal, perlunya penghentian seluruh tindakan Israel yang melanggar hukum internasional termasuk pembangunan pemukiman serta dimajukannya proses perundingan.
"Ini bagian dari upaya kita yang sifatnya multidimensional, utamanya pembebasan dan sekarang sudah melalui upaya itu. Pada saat bersamaan, kita juga sudah lalui upaya diplomatis," katanya usai menerima empat relawan Indonesia yang berhasil dipulangkan di kantor kementerian, Senin (7/6/2010).
Marty mengatakan poin-poin ini disepakati karena dalam forum, Indonesia menyampaikan bahwa dalam menyikapi tindakan Israel, tak perlu hanya dengan melontarkan kegusaran, kecaman dan kutukan.
Namun, justru dengan mengambil langkah konkrit untuk menggalang dukungan masyarakat internasional. "Yang penting juga, OKI jangan membatasi kepedulian ini hanya antar negara OKI karena sifatnya universal. Jadi kita harus menjembatani pihak-pihak lain supaya terus menerus bisa bersikap sama dalam permasalahan ini," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.