Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Minta Semua Pihak Tahan Diri

Kompas.com - 28/05/2010, 23:33 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - PBB serukan penahan diri Kamis (27/5) terkait perjalanan sejumlah armada kapal bantuan kemanusian untuk Gaza. Sementara Israel bersumpah akan menghentikan armada kapal para aktivis pro-Palestina itu sebelum mencapai pantai Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

"Kami mengetahui melalui laporan media bahwa warga biasa telah membawa sejumlah kapal yang mengangkut material untuk Gaza dan akan berusaha memberikan material itu langsung melalui laut Gaza," kata juru bicara PBB, Martin Nesirky, dalam sebuah pernyataan.

"Kami mendesak agar semua yang terlibat bertindak secara hati-hati dan bertanggung jawab serta bekerja untuk sebuah resolusi yang memuaskan," tambahnya.

Nesirky menegaskan kembali opisi PBB terhadap penutupan Gaza dan kepedulian lembaga itu pada aliran material yang tidak cukup memadai yang hanya boleh melalui titik persimpangan resmi untuk memenuhi kebutuhan dasar, mulai dari rekonstruksi, sampai pada menghidupkan kembali perekonomian.

Dia mengatakan, PBB terus mendesak Israel "untuk memfasilitasi sebuah rentang yang lebih besar dan jumlah lalu lintas melalui penyeberangan yang sah demi memenuhi kebutuhan mendesak di Gaza."

Kamis pagi, aktivis pro-Palestina bersumpah untuk mencapai Gaza dan menjebol blokade laut Israel.  Sementara Israel kembali memperingatkan akan mencegat kapal-kapal itu.

"Kami berhak untuk berlayar dari perairan internasional ke perairan Gaza," kata Greta Berlin, salah satu penyelenggara armada itu. "Satu-satu yang hadir ilegal di daerah tersebut adalah Israel," katanya kepada AFP. Aramda kapal itu dijadwalkan tiba di kantong Palestina itu Sabtu dengan lebih dari 10.000 ton bahan bangunan dan perlengkapan lainnya.

Namun Israel bersikeras akan mencegah tiga kapal kargo dan lima kapal penumpang mencapai Jalur Gaza. Kementerian luar negeri Israel mengatakan, pihaknya telah memanggil para duta besar Turki, Yunani, Siprus, Swedia dan Irlandia -negara-negara dari mana kapal-kapal itu mulai berlayar- dan memperingatkan mereka bahwa Israel berhak untuk melarang masuk kapal-kapal itu ke Gaza.

"Armada itu melanggar hukum internasional," kata Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Yossi Gal , kepada para diplomat itu. Ia menambahkan, Jalur Gaza berada di bawah kendali sebuah organisasi teroris, yang tidak memprioritaskan kesejahteraan warga Gaza.

Israel bersumpah akan mengalihkan kapal-kapal ke pelabuhan Asdod di Israel selatan, di mana Israel akan menahan para aktivis itu sebelum mendeportasi mereka. Israel dan Mesir menutup Gaza, kecuali untuk bantuan kemanusiaan dasar, sejak Hamas -yang masuk daftar hitam sebagai kelompok teroris oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat, merebut kekuasaan pada Juni 2007.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com