Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MER-C ke Gaza Dibayangi Ancaman Israel

Kompas.com - 28/05/2010, 21:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para relawan Organisasi kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" Indonesia yang tergabung dalam misi "Flotilla to Gaza" melalui pelayaran menembus blokade Israel atas Gaza, Palestina bersama relawan 50 negara lainnya telah berlayar menuju Gaza, Jumat (28/5/2010).

Namun, dilaporkan perjalanan itu di bawah bayang-bayang ancaman Israel yang akan menghadang konvoi sembilan kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza, Palestina.

"Waktu tempuh ke Gaza (dari Pelabuhan Antalya, Turki) diperkirakan 15-20 jam. Sementara itu Angkatan Laut Israel dikabarkan telah siap menghadang, bahkan menembak iring-iringan kapal bantuan ini dan memenjarakan para penumpangnya," kata dr Arief Rachman, salah satu dari lima relawan MER-C Indonesia melalui pesan singkat seperti dikutip Antara, Jumat malam.

Ia memohon doa seluruh masyarakat Indonesia atas keselamatan semua peserta pelayaran bagi kebebasan bangsa Palestina. Arief menjelaskan, hingga pukul 23:30 waktu Turki, seluruh penumpang kapal "Mavi Marmara" yang bersandar di Pelabuhan Antalya telah lengkap di dalam kapal.

"Mavi Marmara" sendiri adalah kapal penumpang sejenis fery dengan kapasitas penuh 800 orang. Dengan pertimbangan kenyamanan, pihak IHH (Insani Yardim Vakfi), salah satu organisasi HAM dan kemanusiaan terbesar di Turki yang bermarkas di Istanbul, dan menjadi penggagas utama "Flotilla to Gaza", membatasi jumlah penumpang dalam misi menembus blokade ini hanya 600-an penumpang.

Mereka terdiri atas anggota parlemen dari beberapa negara, artis, seniman, dan para aktivis yang bertentangan dengan kebijakan Israel memblokade Gaza.

Ia mengatakan, dengan waktu tempuh normal antara 15-20 jam menuju perairan Gaza, pihak IHH sengaja memberangkatkan "Mavi Marmara" malam hari dengan harapan akan memasuki perairan Gaza sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Hal itu, katanya, tentu dipengaruhi oleh cuaca, ombak laut, dan kecepatan dari masing-masing kapal mengingat rombongan terdiri dari sembilan kapal dengan jenis dan ukuran yang berbeda.

Dikemukakannya bahwa pihak Israel dikabarkan telah menyiapkan angkatan lautnya untuk menggiring misi "Flotilla" itu menuju Ashdod, sebuah kota pelabuhan kecil di utara Jalur Gaza, untuk memaksa rombongan membongkar muatan, dengan janji bantuan akan dihantar oleh UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees) masuk ke Jalur Gaza.  "Namun, tidak ada yang tahu kebenaran janji Israel," kata Arief Rachman.

Sementara itu, Ketua IHH Bullent Yildirim dalam keterangan kepada wartawan sebelum keberangkatan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mematuhi perintah dari manapun untuk membelokkan arah perjalanan.  "Tujuan kami sudah sangat jelas dan cuma satu, menuju Jalur Gaza. Dan ’Flotilla’ ini akan bersama-sama mengatasi rintangan yang dibuat oleh pihak Israel untuk menghalang-halangi masuknya bantuan kemanusiaan ini," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com