Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Masuk Tempat Perlindungan Bom

Kompas.com - 26/05/2010, 19:53 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com — Sirene serangan udara meraung di seluruh Israel pada puncak pelatihan pertahanan sipil lima hari untuk menguji pertahanan negara Yahudi itu, Rabu (26/5/2010).

Sirene itu dibunyikan pukul 11.00 waktu setempat selama 90 detik. Saat itu warga sipil negara itu diminta memasuki tempat perlindungan bom terdekat mereka atau lokasi pertahanan dan menunggu 10 menit.

Dalam pelatihan bersandi Turning Point 4 yang dimulai hari Minggu lalu, tujuannya adalah mempersiapkan negara itu menghadapi setiap kemungkinan serangan roket dari Gaza, Lebanon atau Suriah.

Israel telah berusaha menenangkan Lebanon dan Suriah bahwa pelatihan lima hari itu, yang akan berakhir Kamis besok, tidak bermaksud permusuhan.

"Ini adalah pelatihan rutin yang telah direncanakan sejak lama dan bukan hasil dari perkembangan keamanan yang luar biasa," kata PM Benjamin Netanyahu saat membuka pelatihan itu.

"Israel mengusahakan ketenangan, stabilitas, dan perdamaian, tetapi menyatakan bahwa kita hidup di satu kawasan di mana ada satu ancaman dari serangan-serangan rudal dan roket," tambahnya.

Ini adalah yang keempat pelatihan seperti itu sejak perang tahun 2006 dengan milisi Hezbollah Lebanon dan bertujuan untuk meningkatkan kesiagaan dalam hal terjadi serangan roket baru terhadap negara Yahudi itu.

Dalam perang Lebanon, sekitar 300.000 warga Israel meninggalkan daerah perbatasan akibat serangan roket Hezbollah yang tiada hentinya.

Sejak itu, para pakar militer Israel yakin Hezbollah memiliki cadangan lebih dari 40.000 roket.

Pejabat Israel juga menuduh Suriah memasok milisi itu dengan rudal-rudal Scud. Tuduhan-tuduhan itu dibantah keras oleh Damaskus.

Dalam Perang Teluk tahun 1991, pasukan Irak menembakkan lebih dari 30 rudal Scud ke Israel, menewaskan 1 orang, mencederai lebih dari 170 orang lainnya, dan menimbulkan kerusakan properti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com