Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Bertemu Karolos Papoulias

Kompas.com - 14/05/2010, 22:36 WIB

ATHENA, KOMPAS.com - PM Turki Recep Tayyip Erdogan, Jumat (14/5/2010) memulai kunjungan penting ke Athena, yang dimaksudkan untuk membuka era baru dalam hubungan antara kedua saingan dalam waktu lama itu.

"Ini akan menjadi awal untuk menempatkan hubungan Yunani-Turki pada satu tahap lebih baik," kata Erdogan pada pertemuan dengan Presiden Yunani Karolos Papoulias.

Perdana menteri Turki itu, dalam kunjungan pertamanya ke Yunani, mengatakan saat meninggalkan bandara Ankara dengan 10 anggota kabinetnya bahwa kunjungan dua hari itu adalah untuk kepentingan bersejarah.

"Saya yakin.. ke 21 perjanjian dan protokol kerjasama yang akan kami tandatangani dengan tetangga dan teman kami Yunani akan menandai awal era baru hubungan kami," katanya pada wartawan.

Erdogan akan mengadakan makan siang kerja dengan timpalannya dari Yunani, George Papandreou, diikuti dengan yang pertama dari serangkaian pertemuan baru di antara para menteri dari masing-masing pihak, yang membayangkan seperti acara tahunan untuk menempa hubungan lebih dekat.

Saingan regional selama beberapa abad meskipun menjadi sesama anggota NATO selama lima dasawarsa terakhir, Yunani dan Turki dengan nyata telah meningkatkan hubungan pada 1999 setelah gempa yang menghancurkan melanda kedua negara itu dalam beberapa pekan satu sama lainnya.

Perbedaan tetap pada banyak masalah seperti kedaulatan di atas Laut Aegea dan status Siprus yang terbagi antara Siprus Yunani dan Siprus Turki.

Perjanjian-perjanjian yang akan ditandatangani kebanyakan di bidang ekonomi. "Kami bermaksud untuk menunjukkan solidaritas pada Yunani, itulah mengapa saya berkunjung dengan menteri-menteri saya," tegas Erdogan pada televisi negara Yunani NET pada malam lawatannya.

"Kami perlu membantu satu sama lain. Suplemen ekonomi kami satu sama lain, jika dua negara kami bekerjasama kami dapat maksimalkan keuntungan bagi dua negara kami," kata Erdogan.

Yunani sedang dalam cengkeraman resesi mendalam dan krisis utang serta telah dipaksa untuk melaksanakan langkah-langkah penghematan keras sebagai imbalan bagi pinjaman talangan raksasa dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com