Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: 300.000 Tewas, 2,2 Juta Mengungsi

Kompas.com - 12/05/2010, 15:04 WIB

KHARTOUM, KOMPAS.com - Bentrokan antar suku Arab di Darfur diklaim telah menewaskan 107 orang sejak Maret, demikian dikatakan misi penjaga perdamaian PBB di Sudan, memperingatkan peningkatan kekuatan tentara pemerintah dan pemberontak di wilayah itu.

"Situasi keamanan di Darfur Utara makin tegang menyusul laporan-laporan meningkatnya kehadiran pasukan pemerintah dan pasukan Gerakan Keadilan dan Kesetaraan (JEM), di wilayah Shangil Tobaya," kata UNAMID dalam pernyataan Rabu (12/5/2010).

UNAMID, pasukan penjaga perdamaian gabungan PBB dan Uni Afrika, mengatakan, pertempuran antara suku Misseriya dan Rizeigat Nawaiba pecah sejak awal Maret, di dekat Nertiti, di Darfur Barat dan reda sementara setelah dicapainya kesepakatan perdamaian yang ditandatangani 28 Maret.

Namun pertempuran berlanjut pada 4 Mei. "Diperkirakan sejak Maret, pertempuran tersebut diklaim menewaskan 107 orang pada kedua pihak, dan telah menyebabkan lebih banyak lagi penduduk yang meninggalkan rumah mereka," kata UNAMID.

Menurut PBB, 300.000 orang tewas dan lebih dari 2,2 juta lainnya meninggalkan rumah mereka sejak pemberontakan di Darfur meningkat terhadap pemerintah Khartoum, yang dibantu milisi Arab setempat, pada Februari 2003.

Pemerintah Sudan menyatakan jumlah yang tewas mencapai 10.000 orang. Beberapa penduduk melaporkan peningkatan tentara pemerintah di sekitar El-Fasher, ibu kota provinsi Darfur Utara, setelah bentrokan yang mematikan pada bulan ini, berkaitan dengan kecurangan rencana piramid yang menyebabkan 10 orang tewas.

Penyimpangan itu diperkirakan bernilai 25 juta dolar, menurut pihak yang berwenang, namun para investor mengatakan, mereka ditipu sekitar 100 juta dolar, nilai yang besar bagi wilayah yang miskin itu.

Menteri Kehakiman, Abdel Bassit Sabdarat, mengatakan bahwa rencana itu, yang kemudian memicu penjualan tanah segera kepada investor, yang dilakukan oleh dua anggota dewan perwakilan wilayah dari partai Presiden Sudan, Omar al-Beshir.

Rencana Ponzi dimulai pada awal 2009, namun tanpa kegiatan sampai kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com