Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Piala Uber Waspadai Ganda Denmark

Kompas.com - 05/05/2010, 15:34 WIB

SEMARANG, Kompas.com - Ketua PB Djarum Kudus, Yopi Rosimin, mengatakan tim Uber Indonesia perlu mewaspadai ganda putri Denmark pada putaran final perebutan Piala Thomas-Uber di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei 2010.
    
"Kalau untuk tunggal, mereka tidak terlalu kuat setelah Tine Rasmussen dan Nanna Brosolat absen karena cedera. Tetapi mereka memiliki ganda putri yang kuat," kata Yopi Rosimin ketika dihubungi dari Semarang, Rabu.
     '
Menurut dia, Denmark memiliki ganda putri yang tangguh yaitu pasangan Camilla Rytter Juhl/Lena Kristiansen. "Meskipun sudah lama Juhl tidak berpasangan dengan Lena, mereka masih yang terkuat di negara tersebut," katanya.
    
Ia mengatakan ganda pertama Indonesia pasangan Gresyia Polii/Meliana Jauhari atau Greysia dengan Nitya Krishinda perlu mewaspadai mereka, mengingat Indonesia berharap bisa meraih satu angka dari nomor ganda dan dua tunggal saat bertemu Denmark.
    
Ketika ditanya absennya juara All England 2010 dan peringkat ketujuh dunia, Tine Rasmussen yang bermasalah dengan kakinya, serta Nanna Brosolot yang tidak masuk dalam daftar tim Uber Denmark, dia mengatakan kenyataan seperti semakin memperbesar peluang Maria Febe Kusumastuti dan kawan-kawan untuk menjuarai babak penyisihan grup.
    
"Saya kira absennya mereka sangat menguntungkan Indonesia karena peluang untuk menjuarai grup semakin besar, mengingat saat melawan Australia, bakal tidak mendapat kesulitan untuk mengalahkannya," katanya.
   
Tim Uber Indonesia yang diunggulkan di tempat keempat di bawah China, Korea Selatan, dan Jepang, masuk Grup B bersama Denmark dan Australia.
    
Pada babak perempat final, unggulan ketiga dan keempat akan diundi kembali untuk menentukan lawan pada babak delapan besar tersebut.
    
Dengan sistem yang baru tersebut (pada Piala Thomas-Uber sebelumnya tidak diundi tetapi untuk menentukan lawan dengan sistem silang), kata dia, salah satu dari unggulan ketiga dan keempat kemungkinan besar akan masuk kelompok atas dan bertemu juara bertahan, China.
    
Kemudian, kata dia, satu tim  lagi turun ke bawah bertemu unggulan kedua, Korea Selatan. "Kalau saya, lebih baik bertemu Korea dibandingkan China. Kalau lawan Korea, kita masih bisa mengalahkannya tetapi kalau lawan China, kemungkinan untuk menang tidak ada karena mereka memiliki kekuatan merata di semua nomor," katanya.
    
Pada babak kualifikasi Piala Thomas-Uber di Bangkok, Thailand, beberapa waktu lalu, tim Uber Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan 4-1 pada babak penyisihan grup. Tetapi pada partai final justru kalah dari Korea dengan angka tipis 2-3 padahal saat itu Indonesia sudah unggul 2-0 terlebih dulu, sehingga Indonesia hanya keluar sebagai juara kedua atau runner-up.
    
"Tetapi kita lihat dulu hasil undian pada babak perempat final, apakah masuk kelompok atas atau bawah karena dengan sistem undian ini peluang bertemu dengan China dan Korea selatan sama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com