Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Mikro Berkembanng di Rwanda

Kompas.com - 03/05/2010, 23:49 WIB

Sampai saat ini Kementerian Luar Negeri Belanda tetap dengan seksama mewaspadai Rwanda. Pemilu Agustus mendatang ternyata dibarengi penangkapan kalangan oposisi, baik sipil maupun militer. Para pengkritik menyebut pemerintah Kigali bersikap diktatorial dan tidak demokratis.

Sedikit Kontrol
Rwanda yang miskin itu sangat tergantung pada donor. Sekitar 400 juta euro per tahunnya, jadi separuh APBN Rwanda, berasal di negara-negara seperti Belanda, Amerika Serikat, dan Inggris.

Berbagai organisasi kredit mikro menerima puluhan juta euro per tahunnya. Tetapi jumlah yang begitu besar ini ternyata tidak bisa dikontrol, terutama pada awalnya. Banyak lembaga yang buruk pengorganisasiannya. Demikian Aussi Sayinzoga yang meneliti kredit mikro di Rwanda. "Tidak ada kontrol. Bank Sentral Rwanda tidak mencermati apa yang terjadi. Kredit mikro dikacaukan dengan bantuan pembangunan."

Kekacauan ini tidak hanya menyebabkan korupsi pada tingkat lokal, tetapi juga di kalangan pemerintah di Kigali. Sayinzoga ingat, seorang anggota parlemen pernah menerima kredit sampai 48 juta RWF, sekitar 60 ribu euro. Ini jelas bukan kredit mikro, dan anggota parlemen itu juga bukan orang miskin. Pada tahun 2006 delapan LSM ditutup, puluhan orang ditangkap.

Robert Lensink sendiri berpendapat, korupsi terjadi di mana-mana, apalagi pada kredit mikro. Pada tahun-tahun belakangan sektor ini berkembang begitu cepat. Kredit mikro dianggap sebagai jalan keluar berbagai masalah. Uang berdatangan dari segala penjuru, tapi akhirnya kita berurusan dengan orang. Di situlah masalahnnya, seperti yang terlihat di Rwanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com