Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Tangkap Mata-mata Korut

Kompas.com - 21/04/2010, 11:43 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Pejabat keamanan Korea Selatan menangkap dua mata-mata Korea Utara karena merencanakan untuk membunuh seorang pembelot berpangkat tinggi.

Kedua orang dari unit spionase militer Korut itu ditahan para pejabat intelijen Korsel setelah mereka tiba di Seoul dengan perintah untuk membunuh Hwang Jang-Yop, lapor kantor berita Korsel, Yonhap, Selasa (20/4/2010). Hwang, arsitek ideologi "juche", atau kepercayaan pada diri sendiri, rezim Korut, pernah menjabat sekretaris Partai Pekerja yang berkuasa dan tutor pemimpin Korut, Kim Jong-Il.

Ia membelot tahun 1997 saat melakukan kunjungan ke Beijing dan menjadi pejabat berpangkat paling tinggi yang pernah melarikan diri dari negara komunis garis keras itu. Hwang, yang berusia 87 tahun, sekarang tinggal di bawah penjagaan di sebuah alamat rahasia di Korsel untuk mencegah setiap upaya pembunuhan oleh Korut. Ia telah menerima beberapa ancaman kematian.

Para pejabat Korut tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Beberapa jaksa penuntut, seperti dikutip kantor berita Yonhap, mengatakan, kedua mata-mata Korut itu masuk dengan diam-diam ke Thailand akhir Desember lalu melalui China dengan menyamarkan diri mereka sebagai pembelot. Mereka kemudian dikirim ke Korsel.

Menurut Yonhap, kedua orang Korut itu dikenali sebagai Kim dan Tong, keduanya berusia 36 tahun, dan telah dilatih sebagai mata-mata sejak tahun 2004. Laman inernet resmi Korut, Uriminzokkiri, menyiarkan komentar pada 5 April lalu yang mengancam Hwang dengan kematian karena kecamannya atas rezim Pyongyang. "Kalian mestinya tidak lupa, pengkhianat senantiasa dibunuh dengan pisau," katanya.

Komentar itu, yang dikeluarkan setelah perjalanan Hwang ke AS dan Jepang, melukiskan dia sebagai pengkhianat dan sampah manusia serta menyatakan ia telah memfitnah dengan kejam martabat dan sistem Korut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com