Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Polandia Tak Butuh Menanti

Kompas.com - 19/04/2010, 01:49 WIB

KOMPAS.com — Debu vulkanis kiriman dari Eslandia mungkin tanda dukacita terdalam seluruh Eropa untuk mendiang Presiden Polandia Lech Kaczynski dan istrinya, yang akhirnya tetap dimakamkan pada Minggu (18/4/2010). Demi penghormatan pula, rakyat Polandia pun bersikukuh mengistirahatkekalkan pemimpinnya meski tanpa kehadiran pemimpin tetangga, mulai dari Perancis, Jerman, Inggris, hingga Uwak Sam. Media seperti AP, AFP, hingga Reuters dan BBC, menulis, cuma terlihat Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang akhirnya datang memberi penghormatan terakhir di Krakow.

Pemimpin Polandia tersebut, sebagaimana diwartakan, termasuk di antara 96 korban tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia delapan hari silam.

Sebelumnya, peti mati kedua jenazah itu diterbangkan dari Warsawa ke Krakow menggunakan pesawat militer. Dengan perhitungan cermat, pesawat pun diterbangkan di bawah pekatnya abu vulkanis yang kini tengah menutupi sebagian besar wilayah udara Eropa.

Upacara pemakaman diawali dengan misa. Kemudian, jenazah keduanya dimakamkan di Katedral Wawel, yang juga dikenal sebagai tempat peristirahatan terakhir raja-raja dan para pahlawan Polandia.

Sementara prosesi inti rangkaian pemakaman hanya diikuti keluarga, sahabat, dan tamu kehormatan dari beberapa negara. Kendati seperti itu, warga di Krakow bisa mengikutinya melalui layar raksasa yang dipasang di beberapa tempat di kota tersebut.

Warga Polandia di Krakow menyatakan, keputusan pemerintah untuk tidak menunda pemakaman sudah tepat. "Saya tak setuju bila pemakaman ditunda hanya karena sejumlah kepala negara tidak bisa hadir. Ini adalah pemakaman untuk presiden kami," kata Bartek Kargol, warga Krakow.

Pesawat yang ditumpangi Presiden dan beberapa pejabat tinggi sipil dan militer Polandia jatuh di Rusia pada 10 April lalu. Padahal, rombongan bakal hadir pada peringatan tewasnya 22.000 warga Polandia yang dibunuh polisi rahasia Uni Soviet di Katyn ketika pecah Perang Dunia II.

Sampai saat ini, keyakinan tim penyelidik adalah kecelakaan disebabkan oleh kesalahan pilot.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com