Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polandia Berduka

Kompas.com - 11/04/2010, 03:24 WIB

Smolensk, Sabtu - Presiden Polandia Lech Kaczynski (61) dan Ibu Negara Maria Kaczynska tewas dalam kecelakaan pesawat, yang jatuh dua kilometer dari sebuah bandara di kota Smolensk, Rusia barat, Sabtu (10/4). Petugas bandara sudah memperingatkan pilot pesawat tipe Tupolev-154 yang membawa Presiden agar tidak mendarat.

Di dalam pesawat kepresidenan terdapat 88 pejabat elite Polandia, terutama para petinggi militer dan Gubernur Bank Sentral Slawomir Skrzypek, dan mantan Presiden Polandia di pengasingan

Ryszard Kaczorowski. Para anggota delegasi sedang mendampingi Presiden dalam rangka lawatan kenegaraan atas undangan Pemerintah Rusia.

Sedianya, Presiden Rusia Dmitry Medvedev akan memberi penghormatan bersama dengan Presiden Lech Kaczynski di satu lokasi di kawasan Hutan Kathyn. Itu adalah makam bagi 22.000 tentara dan warga Polandia yang dibantai secara keji oleh aparat Uni Soviet di bawah Josep Stalin antara tahun 1937 dan 1938 saat menginvasi Polandia.

Pembantaian ini dikenal dengan nama Tragedi Kathyn. Kasus ini selalu menjadi duri dalam daging hubungan Rusia-Polandia. Rusia ingin memperbaiki hubungannya dengan Polandia yang selalu buruk, salah satu penyebabnya adalah Tragedi Kathyn.

Rusia tidak pernah mengaku dan meminta maaf atas Tragedi Kathyn, yang selalu mengusik anggota keluarga korban yang ditinggal tanpa tahu kejelasan makam sanak saudara mereka.

Total penumpang pesawat tersebut 96 orang. Sebagian di antaranya adalah anggota keluarga dari tentara dan warga Polandia yang dibunuh di Hutan Kathyn.

Keluarga itu sudah lama menuntut kejelasan soal jenazah 22.000 tentara dan warga yang dibunuh, yang tetap misterius hingga saat ini.

Rakyat seantero Polandia berduka. Para wartawan Polandia yang sudah lebih dahulu berangkat ke Smolensk untuk peliputan acara bersejarah itu hanya bisa termenung lesu.

Kunjungan Presiden Kaczynski ke Smolensk adalah yang pertama dalam status kenegaraan.

PM Polandia Donald Tusk langsung menyatakan negara berkabung. Ucapan belasungkawa disampaikan para pemimpin dunia yang merasa terkejut dengan kejadian itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga turut menyatakan rasa duka yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Polandia atas meninggalnya Presiden Lech Kaczynski akibat kecelakaan pesawat saat berkunjung ke Rusia.

Presiden Rusia juga menyampaikan ungkapan duka mendalam serta menjanjikan penyelidikan saksama hingga tuntas soal penyebab kecelakaan.

PM Rusia Vladimir Putin dengan tulus mengatakan, ”Ini adalah peristiwa yang tidak pernah menimpa Rusia.” Dia mengatakan itu karena tragedi tersebut menimpa tamu negara, yang jatuh justru di wilayahnya dan itu baru pertama kali terjadi. Putin sedang serius ingin memperbaiki hubungan dengan Polandia. Rusia keberatan dengan keputusan Polandia untuk menjadikan negara itu sebagai lokasi tameng rudal AS.

”Kesalahan pilot”

Dalam perjalanan pesawat dari Warsawa-Smolensk yang ditempuh sekitar dua jam penerbangan, kabut amat tebal dan menyulitkan pendaratan. Satu pesawat sebelum rencana pendaratan pesawat Kepresidenan Polandia telah membatalkan pendaratan.

Petugas di Bandara Smolensk sudah memperingatkan pilot agar mengalihkan pendaratan ke Minsk, ibu kota Belarus, atau ke Moskwa, yang tidak jauh dari Smolensk, tetapi pilot memutuskan sendiri untuk mendarat.

Pilot mencoba berputar tiga kali sebelum melakukan pendaratan paksa. Namun, pada percobaan ketiga, badan pesawat menyentuh puncak pohon yang membuat pesawat kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Pesawat langsung terbakar dan pecah berkeping-keping.

”Kesalahan pilot diduga kuat merupakan faktor penyebab kecelakaan,” ujar Andrei Yevseyenkov, juru bicara pemerintahan Smolensk.

Unsur keselamatan pesawat juga diduga kuat turut berperan. Dua pesawat kepresidenan Polandia menggunakan Tupolev-154. Beberapa waktu lalu sudah disarankan agar pesawat kepresidenan diganti saja. Namun, dengan alasan anggaran tidak ada, Pemerintah Polandia tetap menggunakan pesawat Tupolev-154 yang sudah berusia 26 tahun itu.

Pesawat tersebut sudah mendapatkan perawatan rutin dan pemeriksaan di Rusia tahun lalu. Namun, Tupolev-154—relatif seukuran dengan Boeing 737—termasuk soal jarak tempuh, terkenal buruk dalam hal keselamatan.

Meski pesawat ini tergolong buatan Rusia paling laris, catatannya soal keselamatan sangat buruk. Pesawat jenis ini pertama kali terbang pada 1972 dan pembuatannya sudah dihentikan pada tahun 1994. Pesawat jenis ini bisa terbang 4.000 kilometer dan berkapasitas 180 penumpang serta berkecepatan 850 kilometer per jam.

Pesawat terakhir jenis Tupolev-154 yang mengalami kecelakaan adalah pada 15 Juli 2009 milik Caspian Airlines (Iran).

Paling tragis

PM Polandia Donald Tusk melukiskan peristiwa itu sebagai kejadian paling tragis bagi Polandia pasca-Perang Dunia II. Dia langsung terbang ke lokasi kecelakaan dan bertemu rekannya, PM Rusia Vladimir Putin, yang menjanjikan pengidentifikasian jenazah korban yang terbakar hangus hingga sulit dikenali.

Kematian Presiden dikatakan akan mengubah lanskap politik Polandia yang dalam 10 tahun terakhir didominasi Presiden dengan saudara kembarnya, Jaroslaw Kaczynski, dan keduanya pernah menjadi bintang cilik tenar Polandia tahun 1962 lewat film yang mereka bintangi bersama berjudul The Little Hoodlums Who Tried to Steal the Moon saat mereka berusia 12 tahun. Jaroslaw lahir 45 menit setelah Lech lahir.

Lech Kaczynski menjadi presiden sejak 2005 dan saudara kembarnya adalah PM Polandia (2006-2007). Jaroslaw, yang pernah mengaku sebagai seorang homoseksual itu, tidak turut dalam perjalanan tersebut.

Walau sama-sama berjuang dan bahu-membahu untuk menaikkan pamor politik, dua bersaudara ini tak mau tampil mencolok di pemerintahan Polandia. ”Saudara saya selalu meminta saya untuk berada di balik layar saja sehingga bisa mengurusi partai,” kata Jaroslaw.

Posisi politik mereka yang beraliran sayap kanan dan pro-AS ketimbang Rusia semakin menancapkan kuku mereka di dunia politik Polandia.

”Konsekuensi politik dari kecelakaan itu akan terasa dalam jangka panjang dan akan mengubah seluruh lanskap politik Polandia,” kata Jacek Wasilewski, seorang profesor dan pengamat politik Polandia.

Lech Kaczynski pernah menjadi sekutu tokoh Solidaritas Polandia, Lech Walesa, yang kemudian juga menjadi Presiden Polandia. Dia sama-sama mendirikan Partai Hukum dan Keadilan Katolik dengan Jaroslaw.

Meski demikian, kesinambungan pemerintahan Polandia tidak akan terganggu. Sejumlah besar menteri tidak ikut dalam perjalanan maut itu. Presiden Polandia hanya berperan untuk acara seremonial.

Ketua Majelis Rendah Polandia Bronislaw Komorowski sudah ditunjuk sebagai penjabat Presiden sebelum pemilu dilakukan pada Oktober 2010.

Kaczynski bersaudara berhasil maju ke tampuk kekuasaan Polandia karena tema kampanye antikorupsi. Keduanya antikomunis dan berhasil semakin mendekatkan Polandia, yang berpenduduk sekitar 38 juta, ke Barat dan menjadi salah satu pemain utama di Uni Eropa.

Kematian Presiden Lech membuat Polandia berkabung. Gereja-gereja langsung menunjukkan nuansa dukacita dengan perayaan khusus di seantero negeri. Warga yang tinggal di Warsawa juga langsung berduyun-duyun ke Istana Presiden untuk menyalakan lilin dan meletakkan karangan bunga.

”Saya tersentak ... dan tidak bisa menyatakannya dengan kata-kata,” ujar Ewa Robaczewska, seorang warga di Warsawa.

Kaczynski berhasil menegakkan identitas Polandia atau lepas dari bagian pertarungan politik antara Barat dan Timur seperti di era Perang Dingin. Lech Kaczynski pernah mengatakan, pemerintahan Polandia ingin berbaikan dengan Jerman dan Rusia, melupakan kepahitan masa lalu. ”Namun, Polandia tidak akan lagi menjadi bagian dari pertarungan atau perebutan pengaruh,” kata Lech beberapa waktu lalu.

Polandia juga pernah mengalami sejarah pahit pada era Nazi Jerman. Ketika menjadi Wali Kota Warsawa, Lech Kaczynski menghasilkan sebuah laporan yang isinya meminta kompensasi dari Jerman akibat kerusakan yang diakibatkan pemerintahan Nazi. (REUTERS/AP/AFP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com