Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polandia Berduka

Kompas.com - 11/04/2010, 03:24 WIB

Lech Kaczynski pernah menjadi sekutu tokoh Solidaritas Polandia, Lech Walesa, yang kemudian juga menjadi Presiden Polandia. Dia sama-sama mendirikan Partai Hukum dan Keadilan Katolik dengan Jaroslaw.

Meski demikian, kesinambungan pemerintahan Polandia tidak akan terganggu. Sejumlah besar menteri tidak ikut dalam perjalanan maut itu. Presiden Polandia hanya berperan untuk acara seremonial.

Ketua Majelis Rendah Polandia Bronislaw Komorowski sudah ditunjuk sebagai penjabat Presiden sebelum pemilu dilakukan pada Oktober 2010.

Kaczynski bersaudara berhasil maju ke tampuk kekuasaan Polandia karena tema kampanye antikorupsi. Keduanya antikomunis dan berhasil semakin mendekatkan Polandia, yang berpenduduk sekitar 38 juta, ke Barat dan menjadi salah satu pemain utama di Uni Eropa.

Kematian Presiden Lech membuat Polandia berkabung. Gereja-gereja langsung menunjukkan nuansa dukacita dengan perayaan khusus di seantero negeri. Warga yang tinggal di Warsawa juga langsung berduyun-duyun ke Istana Presiden untuk menyalakan lilin dan meletakkan karangan bunga.

”Saya tersentak ... dan tidak bisa menyatakannya dengan kata-kata,” ujar Ewa Robaczewska, seorang warga di Warsawa.

Kaczynski berhasil menegakkan identitas Polandia atau lepas dari bagian pertarungan politik antara Barat dan Timur seperti di era Perang Dingin. Lech Kaczynski pernah mengatakan, pemerintahan Polandia ingin berbaikan dengan Jerman dan Rusia, melupakan kepahitan masa lalu. ”Namun, Polandia tidak akan lagi menjadi bagian dari pertarungan atau perebutan pengaruh,” kata Lech beberapa waktu lalu.

Polandia juga pernah mengalami sejarah pahit pada era Nazi Jerman. Ketika menjadi Wali Kota Warsawa, Lech Kaczynski menghasilkan sebuah laporan yang isinya meminta kompensasi dari Jerman akibat kerusakan yang diakibatkan pemerintahan Nazi. (REUTERS/AP/AFP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com