Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polandia Berduka

Kompas.com - 11/04/2010, 03:24 WIB

PM Polandia Donald Tusk langsung menyatakan negara berkabung. Ucapan belasungkawa disampaikan para pemimpin dunia yang merasa terkejut dengan kejadian itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga turut menyatakan rasa duka yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Polandia atas meninggalnya Presiden Lech Kaczynski akibat kecelakaan pesawat saat berkunjung ke Rusia.

Presiden Rusia juga menyampaikan ungkapan duka mendalam serta menjanjikan penyelidikan saksama hingga tuntas soal penyebab kecelakaan.

PM Rusia Vladimir Putin dengan tulus mengatakan, ”Ini adalah peristiwa yang tidak pernah menimpa Rusia.” Dia mengatakan itu karena tragedi tersebut menimpa tamu negara, yang jatuh justru di wilayahnya dan itu baru pertama kali terjadi. Putin sedang serius ingin memperbaiki hubungan dengan Polandia. Rusia keberatan dengan keputusan Polandia untuk menjadikan negara itu sebagai lokasi tameng rudal AS.

”Kesalahan pilot”

Dalam perjalanan pesawat dari Warsawa-Smolensk yang ditempuh sekitar dua jam penerbangan, kabut amat tebal dan menyulitkan pendaratan. Satu pesawat sebelum rencana pendaratan pesawat Kepresidenan Polandia telah membatalkan pendaratan.

Petugas di Bandara Smolensk sudah memperingatkan pilot agar mengalihkan pendaratan ke Minsk, ibu kota Belarus, atau ke Moskwa, yang tidak jauh dari Smolensk, tetapi pilot memutuskan sendiri untuk mendarat.

Pilot mencoba berputar tiga kali sebelum melakukan pendaratan paksa. Namun, pada percobaan ketiga, badan pesawat menyentuh puncak pohon yang membuat pesawat kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Pesawat langsung terbakar dan pecah berkeping-keping.

”Kesalahan pilot diduga kuat merupakan faktor penyebab kecelakaan,” ujar Andrei Yevseyenkov, juru bicara pemerintahan Smolensk.

Unsur keselamatan pesawat juga diduga kuat turut berperan. Dua pesawat kepresidenan Polandia menggunakan Tupolev-154. Beberapa waktu lalu sudah disarankan agar pesawat kepresidenan diganti saja. Namun, dengan alasan anggaran tidak ada, Pemerintah Polandia tetap menggunakan pesawat Tupolev-154 yang sudah berusia 26 tahun itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com