Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prof Fatima, Capres Perempuan Pertama di Sudan

Kompas.com - 10/04/2010, 20:43 WIB

OMDURMAN, KOMPAS.com — Fatima Abdul-Mahmoud, perempuan pertama yang menjadi calon presiden Sudan, sebetulnya sudah yakin akan kalah melawan incumbent Omar Al-Bashir dalam pemilihan presiden, pekan depan.

Namun, Fatima menyakini bahwa ambisinya untuk bertarung memperebutkan kursi kepresidenan itu bermanfaat bagi masa depan generasi wanita Sudan. Profesor medis dan kesehatan publik berusia 66 tahun yang mengenyam sistem pendidikan Uni Soviet (kini Rusia) itu adalah perempuan pertama yang menjadi menteri di Sudan pada 1973. Saat itu, Sudan diperintah oleh Presiden Gaafar Nimeiri.

Partai gurem Uni Sosialis Demokratik yang ia pimpin telah lama memperjuangkan hak persamaan bagi perempuan di negara terluas di benua Afrika itu. Lazimnya di negara-negara berkembang, perempuan dianggap tak mampu dan tak berpengalaman untuk memegang posisi-posisi kunci di pemerintahan.

Di Omdurman, kota kembar Khartoum, tempat puluhan perempuan memakai thaube, gaun tradisonal berwarna-warni, duduk menunggu pidato Prof Fatimah dalam rapat umum. Sebelumnya, Fatimah berkampanye di seantero negeri dan mengumpulkan sumbangan dari para anggota partai untuk biaya kampanyenya.

Jumat (9/4/2010), ia berkeliling di pesisir Sungai Nil di pinggiran Khartoum untuk berkampanye dalam pemilihan presiden multi-kandidat pertama sejak 1986. Pekan depan, rakyat Sudan juga akan memilih anggota legislatif dan dewan perwakilan daerah.

Prof Fatimah dalam kampanyenya menjanjikan pembebasan biaya pendidikan dan pelayanan kesehatan, pembangunan yang lebih baik, dan persamaan hak-hak perempuan. "Kami ingin memberdayakan kaum perempuan untuk mengambil posisi tanggung jawab di segala tingkat," kata Fatimah di depan para pendukungnya.

"Kami tidak ingin perwakilan simbolik. Kami ingin perwakilan yang didasari manfaat, aktivitas, dan kerja," kata Prof Fatimah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com