GAZA, KOMPAS.com — Satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza, Palestina, mati total pada Jumat karena kehabisan bahan bakar, Otoritas Energi Palestina di Gaza mengumumkan, Jumat (9/4/2010).
Otoritas itu mengatakan dalam satu pernyataan bahwa pembangkit listrik di Gaza telah mematikan seluruh gardunya pada pada Jumat pagi setelah pembangkit itu kehabisan bahan bakar.
Pernyataan itu mengatakan, Pemerintah Palestina pimpinan PM Salam Fayyad di Ramallah membatasi jumlah bahan bakar yang dikirim ke Jalur Gaza dari 2.200 meter kubik menjadi 750 meter kubik setiap pekan.
Otoritas Energi Palestina yang bermarkas di Gaza memperingatkan, ketiadaan listik itu dapat memengaruhi seluruh aspek kehidupan di Jalur Gaza, yang telah dikunjungi para pemimpin internasional dan para diplomat yang menjanjikan pelonggaran blokade Israel.
Deputi Ketua Badan Energi Palestina, Kanan Obeid, mengatakan, keempat turbin utama pembangkit listrik Gaza telah dimatikan.
"Jumlah bahan bakar yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza sangat berkurang," katanya.
Ia mengatakan, pembangkit listrik di Gaza yang bertujuan menyediakan 60 megawatt di Jalur Gaza dan gardu-gardu listrik dikurangi hingga 50 persen setelah berkurangnya penerimaan bahan bakar.
Jalur Gaza yang terblokade itu bergantung pada tiga sumber untuk mendapatkan listrik.
Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza itu memasok 40 persen, sedangkan sisanya dipasok oleh Israel dan Mesir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.