Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadis! TKI di Malaysia Penggal Leher TKI karena Cemburu

Kompas.com - 09/04/2010, 23:15 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Buruh migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) semakin banyak saja yang menemui ajal di negeri orang. Setelah tiga buruh migran kita ditembak mati oleh polisi Malaysia, kabar duka kali ini datang lagi dari Malaysia.

Seorang buruh bangunan asal Indonesia ditemukan mati dalam kondisi mengerikan di sebuah rumah kawasan Kampung Setia Kuang, Rawang, Selangor. Buruh yang dikenal bernama Makrus (40) itu kepalanya hampir terputus. Jasadnya ditemukan Jumat (9/4/2010) kira-kira pukul 21.00 dalam keadaan terlentang, dan berlumuran darah di anggota badan termasuk kaki dan tangannya. 

Kepala Polisi Gombak ACP Abdul Rahim Abdullah seperti dikutip kantor berita Bernama, menyebutkan, korban tampaknya dibacok dengan parang berulang kali hingga mati. Pelakunya diduga sesama buruh Indonesia. Motifnya diduga karena cemburu.

Masih menurut versi polisi, buruh yang mati itu diduga menjalin asmara diam-diam dengan istri tersangka pelaku pembunuhan. Pelaku kemudian memanggil Makrus agar datang ke rumah sewaanya untuk bicara.

Ketika korban datang, pelaku memutar radio sekeras-kerasnya dengan tujuan agar para tetangga tidak mendengarkan pertengkaran mereka sebelum membacoknya di ruang tamu dengan parang panjang.

Kepala Polisi Abdul Rahim mengatakan, tetangga korban datang ke rumah pelaku setelah curiga dengan kerasnya suara keras radio. Setelah mendobrak pintu, dia terkejut melihat pelaku sedang mengepel percikan darah di dinding ruang tamunya menggunakan baju.

Pelaku kemudian melarikan diri sebelum tetangganya menghubungi polisi. Polisi menemukan mayat korban dan parang di dalam WC, selain terdapat kesan darah di lantai dan dinding ruang tamu rumah pelaku. Polisi kini memburu pelaku yang juga buruh bangunan dan sedang melacak anak dan isteri pelaku yang juga warga Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com