Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Sambut Pengurangan Senjata Nuklir

Kompas.com - 09/04/2010, 01:54 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Kamis (8/4/2010) menyambut baik perjanjian pengurangan senjata baru yang ditandatangani pemimpin Rusia dan AS di Praha.

Ban Ki-moon menyebut penandatanganan itu sebagai sebuah tonggak sejarah penting.

"Sekjen menyambut baik penandatanganan kesepakatan baru START sebagai sebuah tonggak sejarah penting dalam upaya internasional untuk mewujudkan perlucutan senjata nuklir dan mewujudkan sebuah dunia yang bebas dari senjata nuklir," kata sebuah pernyataan PBB.

"Ini adalah pencapaian penting yang juga akan membantu menciptakan sebuah atmosfir positif bagi konferensi pengkajian Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir bulan depan di markas besar PBB," tambahnya.

Pemimpin PBB, yang saat ini sedang melakukan kunjungan ke Austria, mengucapkan selamat kepada Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden AS Barack Obama atas kepemimpinan mereka dan menyampaikan harapan agar kedua negara terus melanjutkan upaya mereka menuju penghapusan seluruh senjata nuklir.

Obama dan Medvedev menandatangani perjanjian START, Kamis, dan berkomitmen untuk melakukan pengurangan besar-besaran dalam persenjataan nuklir sebagai tanda dimulainya era baru dalam hubungan kedua negara, sekalipun Medvedev menekankan sikap Rusia yang menentang pembentukan pangkalan pertahanan misil yang diinginkan AS di Eropa.

Dua negara yang bermusuhan di era Perang Dingin itu akan diijinkan untuk memiliki masing-masing maksimal 1.550 hulu ledak, sekitar 30 persen lebih sedikit dari batas yang ditetapkan pada 2002.

Mereka juga akan dibatasi untuk menembakkan misil balistik udara, permukaan dan bawah laut yang membawa hulu ledak sebanyak 700 kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com