Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WikiLeaks dan Revolusi Berita

Kompas.com - 08/04/2010, 03:23 WIB

Kedua wartawan yang dikirim memverifikasi cerita tentang serangan itu dengan mewawancarai para saksi dan anggota keluarga korban yang tewas dan terluka. Cara ini membantu menutup gap dalam materi resmi insiden tersebut.

Seperti dijelaskan collateralmurder.com, ”Militer tidak mengungkap bagaimana para staf Reuters tewas dan menyatakan mereka tidak tahu-menahu bagaimana anak-anak bisa terluka”.

Sebagai respons atas munculnya cuplikan video itu, Pentagon mengedarkan dokumen yang terkait dengan insiden di Baghdad. MSNBC juga melaporkan bahwa tentara AS salah mengira kamera yang dibawa salah satu wartawan sebagai senjata.

Dengan munculnya cuplikan video oleh WikiLeaks, kian jelas bahwa transmisi informasi dari saluran resmi secara rutin kini telah menjadi jauh lebih cepat dan lebih luas menyebar dibandingkan periode kapan pun dalam sejarah. Siapa pun yang memiliki browser dan koneksi DSL kini bisa membuat berita secara lebih dramatis dan instan.

Kendati demikian, penayangan cuplikan video itu tidak lepas dari kritik. Bukan soal misi WikiLeaks untuk mendorong transparansi pemerintah, tetapi karena situs itu dipandang gagal menampilkan konteks yang lebih lengkap untuk membantu pemirsa video itu paham apa yang mereka lihat.

”Mendorong kebenaran dengan kesalahan yang besar sama memalukannya dengan keterlibatan yang tidak perlu di medan perang,” kata AJ Martinez, seorang mantan pilot helikopter dan fotografer.

Yang jelas, tampaknya WikiLeaks masih jauh dari menyelesaikan ”tugasnya”. Kini WikiLeaks secara terbuka tengah mengumpulkan donasi untuk membiayai penayangan video lain yang diduga melibatkan kematian warga sipil di tangan tentara AS. Kali ini di Afganistan. (fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com