PARIS, KOMPAS.com - Sengketa atas aktivitas nuklir Iran sebaiknya diselesaikan lewat diplomasi, kata Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dalam wawancara yang diterbitkan Selasa oleh koran Perancis Le Figaro.
"Kami menilai bahwa urusan ini harus dipecahkan lewat upaya diplomatik," kata Erdogan, yang memulai kunjungan resmi dua hari ke Perancis, Selasa, kepada koran itu.
Walau beberapa negara berbicara dengan istilah hukuman, ia menyatakan cara itu ia pikir tidak membawa hasil. Hukuman sudah diputuskan melalui dua kali pemungutan suara, tapi yang memutuskan untuk menerapkannya juga adalah yang pertama melanggarnya, katanya. "Ada Perancis, Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan China. Mereka terlibat dan masih mengelola, meski tak langsung, untuk memasukkan produk mereka ke Iran," katanya.
"Kami tidak bisa menghapuskan kenyataan itu," katanya. Setidak-tidaknya, satu negara di wilayah itu sudah memiliki senjata nuklir, katanya, merujuk pada Israel. "Saya tidak melihat mengapa orang dihambat dengan masalah itu," katanya.
Iran di bawah peningkatan tekanan beberapa negara untuk meninggalkan kegiatan nuklirnya, karena Barat khawatir negara itu akan membuat bom atom. Teheran menyatakan kegiatan itu untuk tujuan damai dan hanya untuk menghasilkan daya listrik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.