Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Teror Bom, KBRI Moskow Kampanye "Islam Sejuk"

Kompas.com - 03/04/2010, 03:47 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Duta Besar RI untuk Rusia, Hamid Awaludin, menggagas pertemuan dengan mufti Rusia dan para duta besar negara-negara muslim di Moskow untuk membantu meluruskan persepsi masyarakat negara itu tentang Islam. 

Pejabat KBRI Moskow, M Aji Surya, mengatakan, pertemuan itu untuk mengajak berbagai pihak agar menyampaikan pesan Islam sebagai agama yang sejuk dan antikekerasan kepada publik Rusia.

Mufti Besar Rusia, Syeikh Ravil Gaynutdin, pun mendukung gagasan Dubes Hamid Awaludin untuk mengadakan pertemuan itu. Bahkan, Gaynutdin menyediakan kantornya di Moskow sebagai tempat pertemuan pada 5 April.

Pada pertemuan tersebut, para tokoh masyarakat Islam Rusia, pejabat, jurnalis dan para duta besar dari negara-negara Islam diharapkan hadir. "Untuk sementara, pertemuan itu akan mengambil tema Islam in Diversity: Tolerance, Peaceful and Anti-Violence (Islam dalam Keberagaman: Toleran, Damai, dan Antikekerasan)," katanya.

Dalam pekan ini, Rusia mengalami dua kali serangan terorisme yang menewaskan puluhan orang. Menurut Dubes Hamid Awaludin, serangan teroris di beberapa tempat di Rusia beberapa hari terakhir dapat memunculkan kesan bahwa Islam mengajarkan kekerasan dan menghalalkan pengrusakan jika tidak disikapi secara benar.

Padahal, menurut dia, Islam justru memiliki konsep yang disebut rahmatan lil alamin atau kebaikan bagi semua yang ada di muka bumi. "Islam adalah agama yang antikekerasan dan antiperusakan serta memberikan perlindungan dan manfaat bagi semua," katanya.

Sementara itu, Mufti Gaynutdin mengatakan, sejauh ini tidak ada seorang pejabat Rusia pun yang menyebut Islam berada di balik aksi teror di Moskow. Menurutnya, aksi teror harus diteliti secara seksama agar diperoleh kejelasan. 

"Meskipun begitu, dapat dipahami bila kemudian muncul kesan sesaat bahwa Islam membawa ajaran keras. Karenanya saya mendukung pertemuan yang diusulkan Dubes Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com