Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Arab Didesak Dukung Pembicaraan Damai

Kompas.com - 25/03/2010, 13:15 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Sekjen PBB Ban Ki-moon akan mendesak para pemimpin Arab untuk mendukung pembicaraan damai tak langsung Israel-Palestina meskipun ada sikap dingin terhadap hal itu terkait rencana Israel untuk membangun rumah baru di Jerusalem timur.

Pembicaraan damai tak langsung yang diperantarai AS antara Israel dan Palestina, yang baru mulai, terhenti ketika Israel mengumumkan rencana untuk membangun 1.600 rumah baru bagi pemukim Yahudi di wilayah tersebut. Ban mengatakan pada wartawan setelah memberikan penjelasan singkat pada Dewan Keamanan PBB mengenai lawatannya ke Timur Tengah belum lama ini bahwa ia pada Kamis ini akan ke kota Sirte di Libya untuk menghadiri pertemuan puncak Liga Arab yang dijadwalkan Sabtu.

"Saya akan minta mereka untuk mendukung pembicaraan itu. Penting sekali bagi negara-negara Arab untuk membantu menciptakan suasana yang menyenangkan di mana pembicaraan dapat berhasil," katanya pada ke-15 anggota Dewan Keamanan PBB.

Menurut dia, tidak ada pilihan lain kecuali pembicaraan untuk mencapai penyelesaian yang komprehensif dan adil atas konflik itu, dan tidak ada pilihan lain kecuali membicarakan semua masalah inti untuk mencapai penyelesaian dua negara. Pembicaraan harus dimulai tanpa penangguhan lagi.

Dengan menunjuk pada krisis kepercayaan sekitar rencana Israel untuk membangun permukiman baru di Jerusalem timur, ia kembali minta dihentikannya pembangunan itu. "Saya mengetahui berita terakhir menyangkut 20 tempat tinggal lain yang akan dibangun di Jerusalem timur, sekarang ini di pusat lingkungan Arab," kata Ban pada wartawan. "Saya tegaskan lagi di sini, apa yang telah acap kali saya katakan bahwa permukiman itu tidak sah menurut hukum internasional. Itu harus dihentikan."

Ia mendesak Israel dan Palestina untuk berbuat lebih banyak untuk membangun kepercayaan dan memenuhi kewajiban mereka berdasarkan peta jalan kuartet diplomatik Timur Tengah ke arah pembentukan negara Palestina merdeka. "Tujuan itu akan memecahkan semua masalah status akhir dalam 24 bulan," tegas Ban, merujuk pada status Jerusalem, nasib pengungsi dan perbatasan akhir. "Kita jangan membiarkan pembicaraan itu diganggu oleh provokasi."

Ia minta fakta yang lebih positif, seperti pembekuan permukiman, pencabutan blokade Gaza, pertukaran tawanan, persatuan Palestina, serta kemajuan lebih lanjut keamanan dan ekonomi oleh pemerintah otonomi Palestina. Ban juga memberikan keterangan pada dewan mengenai kehadirannya pada pertemuan terakhir kuartet, yang beranggotakan Uni Eropa, PBB, Rusia, dan AS, di Moskwa, Jumat lalu. Kuartet telah minta Israel untuk menghentikan semua pembangunan permukiman dan perjanjian damai dengan Palestina pada 2012.

Namun, PM Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan di Washington, Selasa malam, bahwa upaya perdamaian akan terhalang oleh apa yang ia katakan sebagai permintaan yang "tak masuk akal" pada pembekuan rumah-rumah pemukim baru di Jerusalem timur dan Tepi Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com