Makassar, Kompas -
Seruan itu disampaikan dalam Pertemuan Ulama-ulama untuk Mewujudkan Dunia Islam yang Maju, Senin (22/3) di Makassar. Pertemuan itu merupakan agenda muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-32 yang dihadiri 43 ulama dari sekitar 20 negara Islam maupun negara non-Islam.
Dari NU hadir Rais ’Aam Syuriah KH MA Sahal Mahfudz dan Ketua Umum Tanfidizyah PBNU KH Hasyim Muzadi.
Wakil Sekretaris Jenderal Rabithah Alam Islami, Arab Saudi, Abdurrahman bin Abdullah Az Zaid, mengatakan, agresi konstan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa merupakan penghinaan terhadap umat Islam. ”Ulama dan negara Islam hendaknya memaksimalkan potensi guna menghentikan sikap brutal Israel,” ujarnya. Dia mengimbau pemimpin Islam menyelamatkan Masjid Al-Aqsa secara politik, ekonomi, media, maupun fisik.
Untuk mendorong kemajuan umat Islam dan menjawab tantangan global, penguatan kerja sama antara pemimpin negara-negara Islam dan para ulama perlu ditingkatkan. Ini perlu dilakukan untuk mendorong sikap moderat serta menghindari radikalisme. ”Islam menghargai kerukunan beragama dan perdamaian,” kata Abdurrahman.
Sahal Mahfudz mengajak ulama mencari solusi atas persoalan dasar umat Islam saat ini, yaitu sektor pendidikan, ekonomi, dan sosial. Keterbelakangan umat saat ini berbanding terbalik dengan sejumlah kemajuan yang dicapai umat Islam dalam aspek lain.