Wartawan Ditembak Mati di Teras Rumahnya

BOGOTA, KOMPAS.com - Seorang pria bersenjata membunuh wartawan Kolombia yang sebelumnya telah menerima ancaman dan melaporkan politisi yang memiliki hubungan dengan regu kematian militer, demikian polisi dan keluarga korban mengatakan Sabtu (20/3/2010).

Clodomiro Castilla, redaktur majalah El Pulso dan wartawan radio setempat, ditembak hingga tewas pada Jumat malam ketika ia sedang membaca buku di teras rumahnya di kota Monteria di bagian utara negara itu.

Perang saudara yang berlangsung beberapa dasawarsa lamanya mereda, setelah Presiden Alvaro Uribe mengirim tentara untuk merebut daerah yang dikuasai pemberontak.

Namun, meski pemerintah telah menguasai wilayah tersebut, keselamatan wartawan masih belum menjadi prioritas utama. Wartawan masih terus diserang kelompok bersenjata dan pedagang kokain.

"Castilla sedang duduk membaca buku di teras rumahnya. Ia kemudian didekati pria bersenjata yang menembak beberapa kali lalu kabur dengan sepeda motor," jelas Kolonel Pedro Angelo Franco, komandan polisi negara bagian.

Pihak keluarga wartawan sempat menceritakan, sebelum penembakan Castilla telah menerima ancaman kematian. Namun, ia menolak tawaran perlindungan dari pemerintah.

Castilla, 49, tewas di negara bagian Cordoba, tempat regu paramiliter dibentuk pada 1980-an oleh para tuan tanah untuk membela diri dari pemberontak sayap kiri yang memerangi negara.

Kolombia pernah dianggap sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan untuk bekerja. Lebih dari 100 wartawan telah dibunuh pada 1980-an dan 1990-an oleh sindikat kokain, pemberontak dan paramiliter.