Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penculik Bebaskan Levefre

Kompas.com - 19/03/2010, 05:44 WIB

KHARTOUM, KOMPAS.com — Seorang pegawai Komite Internasional Palang Merah (ICRC) berkewarganegaraan Inggris-Perancis yang diculik di Darfur pada Oktober lalu dibebaskan Kamis (18/3/2010), kata seorang pejabat ICRC. "Ia dibebaskan setelah lima bulan ditahan," kata pejabat itu kepada AFP.
      
"Ia kini dibawa dengan helikopter ke El Geneina, ibu kota negara bagian Darfur Barat," ujarnya.
      
Gauthier Lefevre (35), yang bekerja untuk ICRC selama lima tahun–15 bulan di antaranya di Darfur–sedang melakukan perjalanan dalam konvoi dua kendaraan yang bertanda jelas ICRC ketika ia diculik oleh orang-orang bersenjata di dekat perbatasan Chad pada 22 Oktober.
      
Ia tercatat menghabiskan waktu terlama dalam penyanderaan, 147 hari, sejak gelombang penculikan pekerja asing mulai terjadi pada Maret tahun lalu.
      
Penculikan-penculikan itu terjadi setelah pengadilan internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Presiden Sudan Omar Hassan al Beshir karena kejahatan perang dan kejahatan atas kemanusiaan di Darfur, Sudan barat.
      
Ketegangan meningkat di Sudan setelah Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) pada 4 Maret memerintahkan penangkapan terhadap Beshir.
      
Juru Bicara ICC Laurence Blairon mengatakan kepada wartawan di pengadilan yang berlokasi di Den Haag, surat perintah penangkapan terhadap Beshir itu berisikan tujuh tuduhan–lima kejahatan atas kemanusiaan dan dua kejahatan perang.
      
Sudan bereaksi dengan mengusir 13 organisasi bantuan dengan mengatakan, mereka telah membantu pengadilan internasional di Den Haag itu, tetapi tuduhan tersebut dibantah oleh kelompok-kelompok bantuan tersebut.
      
Sejumlah pejabat PBB yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, pengusiran badan-badan bantuan itu memiliki dampak yang sangat merugikan bagi rakyat Darfur.
      
Para ahli internasional mengatakan, pertempuran enam tahun di Darfur telah menewaskan 200.000 orang dan lebih dari 2,7 juta orang terusir dari tempat tinggal mereka. Khartoum mengatakan, hanya 10.000 orang tewas.
      
PBB mengatakan, lebih dari 300.000 orang tewas sejak konflik meletus di wilayah Darfur, pada 2003, ketika pemberontak etnis minoritas mengangkat senjata melawan pemerintah yang didominasi orang Arab untuk menuntut pembagian lebih besar atas sumber-sumber daya dan kekuasaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com