BANGKOK, KOMPAS.com - Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, Senin, menolak tuntutan para pengunjuk rasa pendukung Thaksin Shinawatra untuk membubarkan parlemen. Mereka memberikan ultimatum, bubarkan parlemen atau unjuk rasa berlanjut.
"Para pengunjuk rasa menuntut, saya harus membubarkan parlemen sebelum tengah hari pada hari ini (Senin, 15/3), tetapi partai koalisi sepakat bahwa permintaan itu tidak dapat dipenuhi," kata Abhisit di televisi nasional dari sebuah barak militer tempat dia 'mengungsi' selama unjuk rasa berlangsung.
"Pemilihan harus dilakukan berdasarkan undang-undang dan situasi harus tenang. Kita harus mendengar suara orang lain, tidak hanya suara para pengunjuk rasa," kata Abhisit.
Puluhan ribu pengunjuk rasa yang setia kepada perdana menteri yang terguling, Thaksin Shinawatra, mengepung barak tentara yang menjadi tempat tinggal sementara Abhisit dan sejumlah pemimpin Thailand lainnya. Hal itu mendorong tentara untuk mengerahkan pasukan dan membuat rencana evakuasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.