Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hizbut Tahir Unjuk Rasa, Tolak Kedatangan Obama

Kompas.com - 15/03/2010, 03:26 WIB

Yogyakarta, kompas - Ribuan umat Muslim yang tergabung dalam Hizbut Tahir Indonesia, Minggu (14/3), berunjuk rasa di berbagai kota di Indonesia, menolak kedatangan Presiden AS Barack Obama.

Gelombang unjuk rasa tidak hanya terjadi di Jakarta, kota yang kemungkinan bakal disinggahi Presiden AS ini, tetapi juga di Makassar (Sulawesi Selatan), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), kota-kota di Jawa Tengah seperti Tegal, Brebes, dan Pemalang, serta kota yang disebut bakal batal disinggahi, yakni Yogyakarta.

Sebagian besar dari mereka berunjuk rasa dengan berjalan kaki, bahkan ada yang membawa serta anak-anak.

”Ini hanya memberitahukan saja bahwa tidak semua orang Indonesia setuju Obama datang ke Indonesia,” ungkap Haniv Umar, pengunjuk rasa di Tegal yang juga Humas DPD II Hizbut Tahir Tegal.

Penolakan terhadap kedatangan Obama, kata Rasyid Supriyadi—pengunjuk rasa di Yogyakarta yang juga Ketua I DPD DIY—bukan karena pribadinya, tetapi karena statusnya sebagai Presiden Amerika Serikat, yang ia nilai sebagai presiden sebuah negara yang paling bertanggung jawab terhadap agresi militer di sejumlah negara yang berpenduduk Muslim, seperti Irak dan Afganistan.

Fakta bahwa Presiden AS ini pernah menghabiskan masa kecilnya selama beberapa tahun di Jakarta juga tak menyurutkan aksi protes kalangan Hizbut Tahir ini.

”Sebagai kepala negara, Obama mewakili segala kebijakan AS. Kami hanya berharap pemerintah (RI) mendengarkan aspirasi HTI ini,” ungkap Hasanuddin Rasyid, pengunjuk rasa di Makassar yang juga Humas HTI Sulsel.

Fakta bahwa riwayat hidup Obama yang nenek moyangnya beragama Islam pun, menurut HTI, tidak bisa dijadikan dasar untuk ”mengistimewakan yang bersangkutan”, ungkap HTI Kalimantan Selatan.

Selain berorasi dan menggelar poster, para pengunjuk rasa di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini juga memasang spanduk warna putih guna pengumpulan tanda tangan sebagai dukungan terhadap aksi penolakan terhadap Obama.

”Sebagai Presiden AS, tangan Obama ibarat ikut berlumur darah,” ujar pengunjuk rasa Banjarmasin, Abdul Wahab, yang juga Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Selain mengelilingi Masjid Raya Sabilal Muhtadin di Banjarmasin, para pengunjuk rasa juga melakukan long march berkonvoi di pelosok kota. Namun, seperti juga di tempat lain, tak ada aksi perusakan pada unjuk rasa di Kalsel ini. (yop/wer/nta/riz/wie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com