Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangkang Kuba Minta Lula Jadi Penengah

Kompas.com - 10/03/2010, 11:05 WIB

HAVANA, KOMPAS.com — Sekelompok pembangkang Kuba, Selasa (9/3/2010), mengimbau Presiden Brasil, Luiz Lula da Silva, untuk menjadi perantara dalam membebaskan tahanan politik guna membantu menyelamatkan jiwa pelaku mogok makan.

Seruan tersebut terjadi sehari setelah Kuba mengecam aksi mogok makan wartawan pembangkang Guillermo Farinas yang kini telah memasuki hari ke-13, sebagai pemerasan dan menolak tuntutannya untuk membebaskan 26 tahanan politik yang memerlukan perawatan kesehatan. Farinas mengatakan, dirinya merasa lemah dalam upayanya itu. Namun, pemecahan untuk masalah itu harus dilakukan. "Tak ada niat untuk mundur. Saya terus melakukannya dengan cara ini sampai konsekuensi terakhir," katanya kepada AFP dari rumahnya di kota Santa Clara, Kuba tengah.

Psikolog dan jurnalis, Farinas (48), memulai aksi mogok makan pada 24 Februari, sehari setelah tahanan politik Orlando Zapata meninggal pada hari ke-85 aksi mogok makannya, yang menurut Lula sangat disesalkan.

Dalam surat mereka kepada Lula, para pembangkang meminta Brasil menggunakan pengaruhnya yang besar di kawasan itu. "Kami percaya bahwa Anda bisa menjadi penengah dengan pemerintah Kuba untuk mengakhiri situasi yang menodai lebih lanjut upaya-upaya membentuk masyarakat Amerika Latin dan negara-negara Karibia yang benar, yang difokuskan pada hak-hak warga mereka," tulis mereka.

Namun di Brasil, seorang juru bicara untuk kepresidenan Brasil mengatakan, Lula tidak menerima surat dan belum tahu mengenai hal itu. "Pengaruh regional Brasil, keyakinannya dalam mengubah potensi demokratis masyarakat dan kesabaran strateginya bisa membantu Kuba mulai menerima standar global dalam hal hak asasi manusia (HAM)," tulis para pembangkang dari Komite untuk Kebebasan Tahanan Politik Kiba Orlando Zapata Tamayo yang baru dibentuk.

Dokter Ismael Iglesias yang merawat Farinas mengatakan kepada wartawan bahwa kesehatan pembangkang itu cepat memburuk sejak dia menderita penyakit hypoglycemia pada pekan lalu. Farinas kemudian harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan infus darurat. Dokter itu mengatakan, "Farinas sangat kekurangan cairan sejak kemarin dan selanjutnya, dia bisa tak sadarkan diri."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com