Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Sambut Penundaan Taman Raja

Kompas.com - 03/03/2010, 06:44 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyambut baik intervensi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap rencana pembangunan taman arkeologi di Jerusalem Timur.
   
Pembangunan taman arkeologi Israel itu sendiri mengancam belasan rumah warga Arab. "Kami menghargai intervensi PM Netanyahu itu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Philip Crowley.
   
Dalam pernyataan persnya di Wahington DC, Selasa (2/3/2010), ia mengatakan Gedung Putih tetap meminta Israel dan Palestina menghindari aksi-aksi sepihak, termasuk yang kontraproduktif terhadap upaya perdamaian. "Kami terus mengimbau semua pihak agar menghindari aksi-aksi unilateral yang, disengaja maupun tidak, dapat menurunkan kepercayaan dan upaya mengembalikan perundingan perdamaian," katanya.
   
Bagi AS, penyelesaian konflik Palestina-Israel yang dapat diterima adalah solusi dua negara.
   
Tanggapan Philip Crowley atas langkah Netanyahu itu mengemuka di tengah adanya kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan Palestina-Israel akibat rencana pembangunan proyek Taman Raja tersebut.
   
Taman Raja adalah sebutan bahasa Ibrani untuk kawasan luar Kota Tua Jerusalem, yang dikenal oleh kebanyakan warga Arab sebagai "Al-Bustan".
   
Netanyahu telah memerintahkan wali kota Jerusalem agar menunda proyek pembangunan Taman Raja itu guna mendapatkan lebih banyak waktu bagi meraih persetujuan warga.
   
Lokasi proyek pembangunan Taman Raja itu diyakini sebagai Jerusalem kuno pada masa Raja Daud dan Sulaiman.  Kini lokasi itu menjadi bagian dari kawasan padat komunitas Arab -- daerah yang masuk ke dalam wilayah pendudukan Israel tahun 1967, yang tidak mendapat pengakuan internasional.
   
AS dan sejumlah lagi negara Barat telah meminta Israel agar menghindari penghancuran rumah-rumah warga Arab untuk menyelamatkan proses perdamaian Timur Tengah, yang rapuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com