Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Tersangka Pembunuh Tokoh Hamas Sembunyi di Israel

Kompas.com - 01/03/2010, 16:46 WIB

ABU DHABI, KOMPAS.com - Kepala Polisi Dubai, Dahi Khalfan, Senin, mengatakan, dirinya yakin bahwa semua tersangka pembunuh seorang pemimpin Hamas di sebuah kamar hotel di Dubai, kini bersembunyi di Israel demi menghindari penangkapan. Mahmud al-Mabhuh, seorang pendiri sayap militer gerakan Islam Palestina, Hamas, ditemukan tewas di kamar hotelnya di Dubai pada 20 Januari lalu. Polisi Dubai, Minggu, mengatakan, Al-Mabhuh, telah dibius kemudian dicekik hingga tewas.

"Saya yakin bahwa semua tersangka berada di Israel," kata Dahi Khalfan dalam sebuah konferensi pers di Abu Dhabi. "Jika mereka tinggal di Israel, mereka tidak akan ditangkap, tetapi jika mereka pergi dari sana mereka akan ditangkap," katanya, seraya menambahkan bahwa daftar para tersangka kini berada di Interpol.

Menurut polisi Dubai, 12 paspor Inggris, enam Irlandia, empat Perancis, tiga Australia dan satu paspor Jerman telah digunakan oleh 26 tersangka yang melakukan pembunuhan itu. Mereka kemudian meninggalkan Dubai dengan terbang menuju berbagai negara Eropa dan Asia.

Polisi mengatakan, mereka yakin agen mata-mata Isreal, Mossad, telah melakukan pembunuhan tersebut. Dalam sebuah laporan surat kabar yang terbit, Senin, Jenderal Khalfan mengatakan, seorang tersangka ke 27 telah diidentifikasi, juga bepergian dengan sebuah paspor Eropa, tetapi saat ini tidak terlacak.

Khalfan meminta kelima negara yang dokumen perjalannya digunakan untuk bekerjasama dalam investigasi. "Saya menginginkan negara-negara yang paspornya digunakan dalam pembunuhan itu untuk bekerjasama dengan kami, dan kami akan menghargai kerja sama mereka," kata Khalfan.

Dalam banyak kasus pencurian indentitas, dokumen-dokumen biasanya palsu atau diperoleh secara ilegal.

Investigasi menyusul pembunuhan itu telah menyebabkan persoalan diplomatik bagi Israel. Kelima negara yang paspornya digunakan semuanya memanggil utusan atau duta besar Israel untuk memberi penjelasan.

Khalfan mengatakan, para tersangka tidak berani menggunakan paspor AS. "Saya pikir Israel takut memancing perseteruan dengan AS yang dinilai sebagai teman baiknya," kata Khalfan kepada harian  Al-Khaleej.

Israel sendiri mengatakan tidak ada bukti kuat tentang keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut. Para pejabat Israel menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal berbagai laporan yang muncul, meski media Israel melihat pembunuhan itu sebagai pekerjaan Mossad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com