Apa sebab Sarkozy tidak menyampaikan maafnya atas kesalahan yang telah dilakukan Perancis terkait genosida itu? Tidak ada penjelasan verbal yang eksplisit dari Presiden Perancis itu sehingga sulit juga untuk mengetahui latar belakang mengapa dia tidak meminta maaf atas pembantaian yang terjadi dalam waktu hampir 100 hari itu.
Sebelum mengerti mengapa Sarkozy tidak menyampaikan kata ”maaf”, mungkin baik untuk terlebih dahulu memahami apa yang disebutnya ”dimensi genosida pemerintah”
Pembantaian massal oleh etnis Hutu radikal terhadap etnis minoritas Tutsi dan etnis Hutu moderat diduga kuat sebagai reaksi atas jatuhnya pesawat Presiden Rwanda saat itu, Juvenal Habyarimana. Pesawat presiden tertembak roket pemberontak pada 6 April 1994. Sehari setelahnya, 7 April, hampir 17 tahun silam, terjadilah pembantaian itu.
Berdasarkan catatan diketahui, Perancis terlibat dalam upaya memberikan zona aman dalam kasus pembantaian massal
Tampaknya dalam konteks itulah memahami kata-kata Sarkozy bahwa Perancis telah melakukan kesalahan. Dari sudut ini juga bisa dimengerti mengapa ada ”dimensi genosida pemerintah”—kalau itu dilihat dari perspektif Perancis. Namun, Sarkozy tidak menyebut ”pemerintah” hanya untuk merujuk Pemerintah Perancis.
Lantas apa? Dari beberapa referensi diketahui, kepentingan politik lebih mendominasi konflik Rwanda ketimbang sekadar perkelahian antarsuku Hutu
Sebagian lain berasal dari aliansi Koalisi Pertahanan Republik (CDR), sebuah partai eksklusif Hutu. Dua kelompok itu oleh pemerintah diberi wewenang untuk membantu milisi dalam perjuangan melawan musuh pemerintah. Mereka, antara lain, ditugasi memburu etnis Tutsi yang dituduh sebagai anggota atau pendukung partai pemberontak, Front Patriotik Rwanda (RPF).
Dari situ diketahui ternyata ada juga ”dimensi genosida Pemerintah Rwanda”. Mungkin dalam konteks ini Sarkozy tidak mau menyampaikan ”permohonan maaf” seorang diri kecuali kalau rekannya, Kagame, sudah lebih dahulu menyampaikan permohonan maaf dan juga mengakui kesalahannya. (AFP/AP/REUTERS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.