Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SHUTTER ISLAND: Mencari Jiwa yang Linglung

Kompas.com - 24/02/2010, 17:43 WIB

SHUTTER ISLAND

SUTRADARA: Martin Scorsese
PRODUSER: Chris Brigham, Brad Fischer
PENULIS SKENARIO: Laeta Kalogridis
PEMAIN: Leonardo DiCaprio, Mark Ruffalo, Ben Kingsley, Max von Sydow, Michelle Williams.

Inilah kisah tentang jiwa yang rapuh dan linglung. Terjebak oleh pengalaman masa lalu yang getir.  Sutradara Martin Scorsese menghadirkan cukup apik. Meski di awal-awal kisah, ia menyajikannya terasa lamban. Memasuki babak akhir, kisah mulai menemukan daya kejutnya. Alhasil, penonton pun benar-benar diajak untuk tak berkedip.

Pada tahun 1954, US Marshal Teddy Daniels (Leonardo DiCaprio) dan mitra barunya Chuck Aule (Mark Ruffalo) ditugaskan menyelidiki pelarian seorang pasien berbahaya di sebuah  rumah sakit khusus para kriminal di sebuah lokasi terpencil di Pulau Shutter. 

Bagi Teddy, jelas bukan perkara gampang untuk bisa mengorek informasi secara gamblang. Para penghuni terlihat bungkam dan enggan diajak bicara terbuka. Terlebih ketika ia menyebut salah satu nama. Teddy berusaha menekan, namun sial orang-orang yang ditanyainya memilih menutup mulut seribu bahasa. Ada ketakutan dan kengerian bila mereka berani "menyanyi" memberikan informasi kepada Teddy. 

Alhasil usaha Teddy seperti terhalang tembok terlebih ketika para staf rumah sakit dan sipir penjara, juga susah diajak bekerja sama untuk menyelesaikan penyelidikan mereka.  Dokter Cawley (Ben Kingsley) dan Dokter Naehring (Max von Sydow), juga seolah menyimpan  rahasia besar akan hilangnya pasien bernama Rachel. Teddy percaya bila ia berhasil mengorek info-info yang dibutuhkannya, maka ia akan dengan mudah memecahkan kasusnya.

Berada di pulau terasing, ditambah suasana batinnya yang kacau-balau membuat Teddy makin terpuruk. Bayang-bayang kematian istrinya (Michelle Williams) terus menghantuinya tanpa cela. Teddy seperti berada dalam sebuah mimpi. Sangat tipis bahkan nyaris sulit untuk dibedakan.  

Dalam mimpinya, sang istri selalu mengatakan bahwa pembunuhnya, ada di rumah sakit itu. Lantas, apa Teddy dapat menemukan jawaban apa yang ia cari?  Memang bukan perkara gampang. Terlebih segala sesuatu yang terlihat ternyata berbanding terbalik dengan kenyataannya.

Sutradara Martin Scorsese memberikan jawabannya. Film berdurasi 138 menit ini, ibarat menyusun sebuah puzzle yang rumit. Kisah pun disajikan dengan alur cerita yang lamban. Kemudian bergerak lincah, samar-samar kadang gelap. 

Boleh jadi, bagi penonton yang suka dengan adegan mengumbar laga, film garapan sutradara peraih Oscar, yang pernah sukses dengan film-film seperti The Aviator, Taxi Driver, dan Gangs of New York, akan terasa menjenuhkan. Tapi tidak buat mereka yang suka dengan kisah yang kuat dengan unsur drama psikologi.

Shutter Island diangkat dari novel karangan Dennis Lehane. Film ini menjadi rekor terbesar Scorsese di box office dengan meraih pendapatan pada pemutaran perdananya dengan perolehan sebesar 40 juta dollar AS. Yang unik, film ini merupakan film keempat hasil kolaborasi Leonardo DiCaprio bersama Scorsese. Sebelumnya, keduanya meraih sukses lewat film-film seperti Gangs of New York, The Departed, dan The Aviator. (TFT/EH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com