Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Mogok, Ribuan Wisatawan Eropa Telantar

Kompas.com - 23/02/2010, 22:54 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Ribuan wisatawan Eropa hari Selasa (23/2/2010) terpaksa ikut menderita sebagai dampak aksi mogok massal yang digelar para pengendali lalu lintas udara Perancis dan sejumlah awak maskapai penerbangan selama lima hari.

Sebagian penerbangan dari Bandara Charles de Gaulle, Paris dibatalkan, demikian juga Paris Orly, yang melayani rute domestik dan wilayah seberang laut Perancis.

Pemogokan juga mengganggu penerbangan maskapai lain yang melewati ruang udara Perancis, misalnya dari Amsterdam, Brussels dan Jenewa. Beberapa bandara provinsi di Perancis juga ditutup.

Antrean tampak berjajar di Orly, tetapi sebagian besar penumpang itu mengundurkan diri setelah mengetahui beberapa penerbangan dibatalkan. Maskapai Air France menyatakan, mereka akan terbang khusus layanan jarak jauh selama pemogokan, akan berlangsung hingga Sabtu pagi.

Maskapai Belanda, KLM melaporkan, mereka melakukan penundaan utama pada penerbangan ke selatan dari yang lain bandara terbesar di Eropa, Amsterdam-Schiphol. Sementara Swiss International Air dan Lufthansa juga melaporkan penundaan penerbangan karena aksi di Perancis tersebut.

"Sebenarnya saya harus meninggalkan Barcelona pada pukul 08.20, tetapi penerbangan dibatalkan," kata Bruno Lacroix (49) yang datang ke Orly lebih awal, tetapi ia kemudian diberitahu untuk datang kembali dan mendapatkan penerbangan di malam hari.

Seperti diketahui, empat serikat pekerja Perancis hari Selasa mogok lantaran memprotes rencana penggabungan jaringan kontrol lalu lintas udara Belgia, Belanda, Perancis, Jerman, Luksemburg dan Swiss.

Tak pelak hal ini membuat kekacauan pada sistem penerbangan. Maskapai Lufthansa, yang biasanya menawarkan 1.800 penerbangan setiap hari, telah mengurangi hingga 800 sebagai tindakan pencegahan menjelang pemogokan. Jadwal khusus ini juga berlaku pada hari Selasa.

Lufthansa, maskapai penerbangan terbesar di Eropa berdasarkan jumlah penumpang, dalam pernyataannya mengatakan, ia berharap dapat memberikan layanan normal pada akhir minggu saat pembicaraan dengan serikat pekerja mulai.

"Tujuan kami adalah memiliki jaringan berjalan selambat-lambatnya pada hari Jumat," kata juru bicara maskapai Klaus Walther kepada televisi ZDF.

Sementara itu British Airways menghadapi ancaman lebih keras dengan kasus perselisihan kondisi kerja dan gaji yang direncanakan akan dibekukan. Maskapai penerbangan Eropa telah berjuang untuk bertahan hidup ketika mereka melakukan perang tarif untuk memburu pelanggan, di sisi lain terjadi kenaikan biaya bahan bakar dan resesi global terburuk dalam beberapa dasawarsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com