Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimmly Asshiddiqie: Saya Yunior Rozy

Kompas.com - 22/02/2010, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Satu persatu kerabat, kolega, duta besar, teman berdatangan melayat HM Rozy Munir di rumah duka di Komplek Dosen UI, Ciputat, Tangerang Selatan, Salah satunya anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jimmly Asshiddiqie yang mengaku kaget mendengar kabar meninggalnya Rozy. Jimmly mengaku Rozy adalah seniornya saat menjadi dosen di Universitas Indonesia.

Kesan itu terlontar dari mantan Ketua MK di rumah keluarga Rozy. Kenangan itu terus berbekas sampai sekarang. "Bayak kenangan saya waktu jadi dosen. Isterinya dekat sama saya sering ketemu. Bedanya saya di hukum, beliau di Ekonomi dan isterinya di rektorat. Ini orang baik," ujar Jimmly.

Dikatakan Jimmly, pertemuannya dengan Rozy terus menyambung sampai sekarang. Di mata Jimmly, Rozy banyak berjasa dalam komunikasi khususnya menjembatani antar kelompok umat Islam antar NU, Muhammadiyah dan HMI. Katanya, "Ia juga aktif di forum lintas agama," katanya.

Selama menjadi dosen muda, Jimmly punya kebiasaan sowan ke dosen-dosen senior, salah satunya adalah Rozy. Itupun ia lakukan tidak sekali dua kali, tapi sering. Dulu saya sering kemari. Dulu waktu saya dosen muda berkunjung ke senior. Saya dikasih tahu sesudah dia meninggal," ujarnya.

Meksi senior, Rozy dikenal suka bercanda. Bahkan di mata Jimmly, Rozy bisa dikatakan sudah murtad dari NU. "Tapi ini bercanda. Jadi waktu itu dia salat tarawih hanya delapan rakaat. Dan saya salat 20 rakaat. Tiba-tiba dia telpon dan nanya kok wiridnya lama sekali?," katanya. Kemudian dijawab oleh Jimmly, "Wah sampean ini sudah murtad."

Karena itu tiap kali bertemu almarhum, sambung Jimmly, dirinya kerap guyon dan melempar candaan wah sampean sudah murtad. Tapi ini untuk menggambarkan keakraban di antara kita. "Mungkin kalau di kota kan orang cari yang praktis. Kalau saya masih konsisten betul, 20 rakaat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com