Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan, Operasi Mushtarak Telan Empat Nyawa

Kompas.com - 22/02/2010, 02:50 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Empat prajurit NATO tewas di Afganistan akhir pekan ini, termasuk dua di antaranya terkait serangan anti-Taliban dalam Operasi Mushtarak. Demikian pengumuman aliansi yang dilansir media, Minggu.
      
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO mengatakan, dua prajurit tewas pada hari Sabtu dalam insiden di Marjah dan Afganistan timur.
      
Seorang di antaranya gugur akibat terkena ledakan bom saat menjalankan operasi serangan di daerah Marjah dan seorang lagi di daerah Afganistan timur akibat tembakan.

Dua prajurit lainnya gugur pada hari Minggu akibat tembakan tidak langsung selama Operasi Mushtarak dan akibat ledakan bom di wilayah selatan. Namun persetukuan militer Barat itu tidak menyebutkan kewarganegaraan prajurit-prajurit yang tewas itu sesuai dengan kebijakan mereka.

Sebanyak 14 prajurit NATO tewas selama Operasi Mushtarak yang dimulai pada 13 Februari. Dengan kematian terakhir itu, menurut situs icasualties.org, jumlah korban tewas prajurit asing di Afganistan sejak awal tahun ini menjadi 93.
       
Di Afganistan selatan, marinir AS saat ini memimpin 15.000 orang prajurit AS, NATO dan Afganistan dalam Operasi Mushtarak untuk menumpas kelompok perlawanan Taliban.

Misi itu dimulai menjelang fajar Sabtu (13/2) untuk membuka jalan agar pemerintah Afganistan bisa mengendalikan lagi daerah Helmand yang dikenal sebagai penghasil opium.
       
Serangan itu dikabarkan mendapat perlawanan sengit dari Taliban yang melancarkan serangan-serangan dari balik tameng manusia dan memasang bom di jalan, bangunan dan pohon.

Presiden Hamid Karzai memperingatkan, pasukan harus melakukan semua langkah yang diperlukan untuk melindungi warga sipil. Saat ini terdapat lebih dari 110.000 prajurit internasional, terutama dari AS, yang ditempatkan di Afganistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai mengatasi pemberontakan yang dikobarkan sisa-sisa Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com