Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebentar Lagi, Dalai Lama Bertemu Obama

Kompas.com - 18/02/2010, 00:18 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Seperti dijadwalkan, pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama hari Rabu berangkat menuju Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Barack Obama. Pertemuan yang telah membuat marah China ini, akan menjadi bagian dari kampanye Dalai Lama untuk melemparkan sorotan global atas kondisi Tibet.

Rahib yang tinggal di pengasingan India sejak tahun 1959 itu akan memulai kunjungannya dengan menyapa warga sesama Tibet Losar.

Pemerintahan Obama telah menyuarakan keprihatinan mengenai hak asasi manusia di Tibet, tetapi merencanakan pertemuan dengan rahib 74 itu sebagai pertemuan pribadi. Oleh karena itu pertemuan akan digelar di White House Map Room, bukan di Oval Office.

Beijing yang menentang setiap pertemuan dengan Dalai Lama, menganggap keputusan Amerika Serikat sebagai sesuatu yang salah dan berdampak pada hubungan AS-China. Namun penasihat Dalai Lama menepis kritik China tersebut dan menganggapnya sesuatu yang biasa.

"Pertemuan di Gedung Putih akan memberikan pesan khusus kepada mereka yang tinggal di Tibet. Mereka akan merasa didorong bahwa presiden Amerika Serikat, negara adikuasa global, bersedia bertemu dengan Bapa Suci. Itu berarti dunia tidak melupakan mereka," tutur sekretaris Dalai Lama, Chhime Chhoekyapa.

Dalai Lama telah beberapa kali ke Amerika Serikat dan bertemu pemimpin negara itu, di antaranya George HW Bush pada 1991. Sementara Obama, tahun lalu tidak jadi menemui Dalai Lama lantaran kritik dari dalam negeri di awal masa pemerintahannya.

Obama telah meminta kerja sama yang luas dengan China, tetapi sejak awal tahun hubungan keduanya merenggang karena rencana Obama bertemu Dalai Lama dan persetujuan paket penjualan senjata 6,4 miliar dolar ke Taiwan.

Leonard Leo, Ketua Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS, sebuah dewan penasihat pemerintah, mengatakan ia berharap bahwa pertemuan Obama dengan Dalai Lama tidak hanya sekadar membicarakan politik.Obama harus mencari nasihat tentang cara berpikir kreatif mengatasi masalah pelik di Tibet.

"Keberatan Beijing atas pertemuan Obama dengan Dalai Lama seharusnya tidak menghalangi upaya pemerintah menjembatani rencana untuk meningkatkan standar hidup orang Tibet dan tuntutan untuk kebebasan beragama dan perlindungan budaya dan bahasa mereka yang unik," kata Leo.

Dalai Lama mengatakan ia menerima pemerintahan China atas tanah airnya, di mana Beijing mengirim pasukan pada 1950. Tapi dia menolak cap pemerintahan Beijing yang menyebutnya sebagai serigala dalam pakaian biarawan" dan menuduh dia menganjurkan separatisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com