Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Multinasional "Bersihkan" Marjah

Kompas.com - 15/02/2010, 08:31 WIB

 

KOMPAS.com - Afganistan, sejak Sabtu dini hari lalu, menyaksikan operasi pasukan multinasional terbesar sejak jatuhnya kekuasaan Taliban tahun 2001. Operasi ini diberi nama sandi ”Mushtarak” atau ”bersama” dengan tujuan membersihkan kota kecil Marjah.

Kota ini terletak di wilayah Helmand, Afganistan Selatan. Di sini ada sekitar 1.000 gerilyawan Taliban bermukim. Marjah dihuni oleh sekitar 125.000 penduduk dan menjadi kota terbesar di Afganistan Selatan yang dikontrol Taliban.

Sumber militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Minggu (14/2/2010), mengungkapkan, operasi militer pada hari kedua (Minggu) di kota itu berjalan cukup sukses karena hanya mendapat perlawanan kecil dari Taliban melalui peledakan ranjau dan aksi penembak gelap.

Dilaporkan, hanya dua tentara asing yang tewas, yaitu tentara AS dan tentara Inggris. Di pihak Taliban diberitakan 27 personel tewas sejak operasi militer itu dimulai.

Salah seorang komandan marinir Brigjen Larry Nicholson mengatakan, operasi militer mungkin membutuhkan waktu 30 hari untuk membersihkan Taliban dari kota Marjah.

Akan tetapi, sumber Taliban yang dikutip harian Asharq Al Awsat mengatakan, operasi militer di Marjah tidak akan berdampak besar terhadap kekuatan Taliban. Marjah hanya sebuah kota kecil, dan hanya merupakan bagian kecil dari jaringan Taliban.

Seorang jubir Taliban, Yusuf Ahmadi, menegaskan akan melakukan perlawanan terhadap invasi pasukan asing di Marjah. Dia mengatakan, Taliban akan menggunakan taktik seperti biasanya, yakni menanam ranjau dan bom waktu yang dikendalikan dengan pengendali jarak jauh di jalan-jalan serta memasang perangkap-perangkap.

Besar-besaran

Operasi militer Mushtarak itu melibatkan sekitar 15.000 personel gabungan AS, Inggris, Kanada, Denmark, dan negara lain, termasuk di dalamnya sekitar 2.500 personel Afganistan. Operasi militer itu menerjunkan pasukan AS terbesar sejak penerjunan pasukan lintas udara AS di Irak tahun 1991.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com