Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran "Negara Nuklir"

Kompas.com - 12/02/2010, 03:23 WIB

Teheran, Kamis - Ratusan ribu warga Iran memadati Alun-alun Azadi di Teheran, Kamis (11/2), untuk memperingati 31 tahun revolusi Islam Iran. Pada peringatan itu, Presiden Mahmoud Ahmadinejad memproklamasikan bahwa Iran kini merupakan ”negara nuklir”.

Dalam pidatonya, Ahmadinejad mengumumkan bahwa Iran telah memproduksi paket pertama uranium yang diperkaya hingga level 20 persen. ”Paket pertama (uranium yang diperkaya) bahan bakar 20 persen telah diproduksi dan diberikan kepada ilmuwan,” katanya.

Proses pengayaan uranium hingga level 20 persen dimulai pada Selasa (9/2). Uranium yang diperkaya hingga level 20 persen bisa digunakan sebagai bahan bakar pembangkit tenaga nuklir, tetapi bisa juga digunakan untuk menciptakan material senjata nuklir.

Berdasarkan dokumen rahasia yang dikeluarkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Iran akan mulai memperbanyak uranium dengan level yang lebih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Teheran menyatakan ingin memperkaya uranium lebih jauh sebagai bagian dari rencana menghidupkan reaktor penelitian yang menyediakan isotop medis bagi ratusan ribu warga Iran yang tengah menjalani perawatan kanker. Akan tetapi, Barat menyatakan, Iran tidak mampu mengubah material ke batang bahan bakar yang diperlukan reaktor itu. Barat justru khawatir Iran ingin memperkaya uranium untuk membuat senjata nuklir.

Ahmadinejad kemarin kembali menegaskan posisi Iran yang tidak bermaksud membuat senjata nuklir. ”Saat kami mengatakan kami tidak membuat bom, kami sungguh-sungguh. Kami tidak yakin dalam pembuatan bom. Jika kami ingin membuat bom, kami akan mengumumkannya,” ujar Ahmadinejad.

Dia juga mengatakan, negara-negara Barat menghambat reformasi sejati di Iran. ”Sudah 41 tahun mereka menentang revolusi Islam, dan mereka juga menghambat kemajuan negara ini,” katanya.

Komunitas internasional telah memperingatkan Iran soal pengayaan uranium lebih jauh. Barat yang dimotori AS juga mengancam akan memberlakukan sanksi baru terhadap Iran soal program nuklirnya.

Ahmadinejad juga menyatakan bahwa musuh-musuh Iran memanfaatkan isu nuklir dan isu hak asasi manusia untuk mendominasi kawasan tersebut.

Oposisi protes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com